Jakarta, Pahami.id –
Kita Buka Suara Anda Setelah Cina Mengadakan pelatihan militer Taiwan pada hari Selasa (1/4). Gedung Putih menyerukan kedamaian dan menentang “upaya sepihak” untuk mengubah kebuntuan.
Sekretaris Pers Karoline Leavitt Gedung Putih mengatakan Presiden AS Donald Trump tidak menginginkan langkah sepihak dalam menangani kesulitan Cina dengan Taiwan, pulau itu dengan pemerintahannya sendiri.
“Presiden Donald Trump menekankan pentingnya menjaga perdamaian di Selat Taiwan,” kata Leavitt dalam briefing seperti yang dilaporkan oleh AFP pada hari Selasa (1/4).
Dia juga mengulangi “kami menentang semua upaya sepihak untuk mengubah status quo dengan kekerasan atau paksaan.”
Taiwan memiliki potensi untuk menjadi hotspot antara Cina dan Amerika Serikat yang merupakan pendukung terpenting dan pemasok senjata untuk Taiwan. Namun secara hukum, AS memang terikat untuk menyediakan senjata untuk pulau itu.
Pernyataan itu dibuat setelah tentara Tiongkok melakukan pelatihan militer dengan mengerahkan tanah, laut, dan udara di dekat wilayah Taiwan. China mengklaim pelatihan ini merupakan peringatan kuat bagi Taiwan.
Dalam sebuah pernyataan, militer Tiongkok mengatakan pelatihan itu bertujuan mengirimkan peringatan kuat dan pencegahan yang kuat dari separatis Taiwan. Cina telah mengkonfirmasi bahwa Taiwan adalah bagian dari wilayahnya.
“[Latihan tersebut] Berfokus pada patroli kesiapan pertempuran maritim, perjuangan bersama untuk keunggulan komprehensif, serangan terhadap target maritim dan tanah, dan pembatasan wilayah utama dan rute kelautan, “kata Komando Teater Tiongkok Timur, Kolonel Senior Shi Yi.
China mengklaim bahwa tindakan itu legal dan perlu, untuk menjaga kedaulatan dan persatuan China. Pelatihan militer minggu ini juga merupakan yang terbesar di awal 2025.
Kementerian Pertahanan Taiwan juga telah mengkonfirmasi bahwa Cina telah mengerahkan Shandong dan 19 kapal perang lainnya di sekitar wilayah mereka.
(AFP/CHRI)