Berita China Kecam Keras Pernyataan Deplu AS soal Pemilu Taiwan

Jakarta, Pahami.id —

China mengecam pernyataan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) terkait pemilu di Taiwan pada Minggu (14/1). Juru bicara pemerintah China menilai AS telah melanggar prinsipnya.

Tiongkok mengakui bahwa pernyataan Departemen Luar Negeri AS mengenai pemilu di wilayah Taiwan sangat melanggar prinsip satu Tiongkok dan prinsip tiga Tiongkok-AS. berkomunikasi bersama.

Sebagaimana dilaporkan XinhuaMinggu (14/1) sikap Departemen Luar Negeri AS dinilai China bertentangan dengan komitmen politiknya sendiri yang hanya menjaga hubungan budaya, komersial, dan informal lainnya dengan wilayah Taiwan.

“Dan hal ini mengirimkan sinyal yang sangat salah kepada pasukan separatis ‘kemerdekaan Taiwan’,” kata juru bicara tersebut.

“Kami sangat menyesal dan menentang keras hal ini, dan telah menyampaikan pernyataan serius kepada pihak AS,” lanjutnya.

Masalah Taiwan merupakan inti kepentingan utama Tiongkok dan merupakan garis merah pertama yang tidak boleh dilewati dalam hubungan Tiongkok-AS.

Juru bicara tersebut menyatakan bahwa prinsip satu Tiongkok merupakan norma dasar dalam hubungan internasional, konsensus yang berlaku dalam komunitas internasional, dan landasan politik hubungan Tiongkok-AS.

Juru bicara tersebut mengatakan Tiongkok dengan tegas menentang AS melakukan segala bentuk interaksi resmi dengan Taiwan dan mencampuri urusan Taiwan dengan cara apa pun dan dengan alasan apa pun.

Tiongkok mendesak AS untuk secara serius mematuhi prinsip satu Tiongkok dan tiga prinsip Tiongkok-AS berkomunikasi bersamadan bertindak serius atas komitmen yang berulang kali ditegaskan oleh para pemimpin AS untuk tidak mendukung kemerdekaan Taiwan.

Juru bicara Tiongkok juga memperingatkan AS untuk tidak mencoba menggunakan pertanyaan Taiwan sebagai alat untuk membendung negara Tirai Bambu.

Selain itu, juru bicara tersebut mengatakan Tiongkok mendesak AS untuk menghentikan interaksi resmi dengan Taiwan dan berhenti mengirimkan sinyal yang salah kepada pasukan separatis untuk “kemerdekaan Taiwan.”

(Wow)

[Gambas:Video CNN]