Berita Cerita 7 PM Jepang Tewas Dibunuh, Salah Satunya Motif Dendam Agama

by
Berita Cerita 7 PM Jepang Tewas Dibunuh, Salah Satunya Motif Dendam Agama

Jakarta, Pahami.id

Dalam sejarah kerajaan Jepangada tujuh perdana menteri yang meninggal karena dibunuh.

Baru-baru ini, mantan PM Shinzo Abe ditembak mati saat berkampanye di Kota Nara. Sejauh ini, penyelidikan mengungkapkan bahwa pembunuhannya dilatarbelakangi oleh balas dendam karena kedekatan Abe dengan gereja unifikasi di Korea Selatan dan Jepang.

Jauh sebelum itu, pada tahun 1920-an, mantan Perdana Menteri Osachia juga pernah ditembak mati karena meratifikasi perjanjian angkatan laut London.


Berikut daftar mantan PM Jepang yang tewas akibat pembunuhan yang dirangkum dari berbagai sumber.

1. Koshaku Ito Hirobumi (1841-1909)

Pangeran (Koshaku) Itō Hirobumi adalah perdana menteri pertama Jepang.

Ia dikenal sebagai negarawan senior (Genro) dan Perdana Menteri Jepang selama empat periode (1885-1888, 1892-1896, 1898, 1900-1901), yang berperan penting dalam membangun Jepang modern. Dia membantu menyusun Konstitusi Meiji (1889),

Mengutip dari Britannica, pada tahun 1905, setelah Perang Rusia-Jepang, Itō dikirim ke Korea untuk merundingkan perjanjian yang menjadikan Korea sebagai protektorat Jepang.

Empat tahun kemudian pada bulan Oktober 1909, dia ditembak di Harbin di Tiongkok utara oleh Chung-gŭn, seorang anggota Gerakan Kemerdekaan Korea.

Kata-kata terakhirnya ketika diceritakan bahwa dirinya adalah korban pembunuhan politik, “Baka na yatsu ja!” (“Dia bodoh!”).

2. Takashi Takashi Hara (1856-1921)

Hara Takashi adalah seorang politikus yang menjadi perdana menteri Jepang pada tahun 1918 hingga 1921, yang mendirikan partai politik sebagai lembaga politik dasar di Jepang.

Salah satu kebijakan yang paling terkenal adalah menurunkan persyaratan kepemilikan properti untuk memilih, sehingga memperluas cakupan pemilih hingga mencakup pemilik tanah kecil di mana partai terbesar di Jepang, Seiyūkai, berkuasa.

Namun, ia menolak menggunakan mayoritas mutlak seiyūkai di majelis rendah untuk menerapkan hak pilih universal laki-laki di Jepang.

Hara juga berupaya mengurangi kekuatan militer, dan dia menentang penggunaan pasukan Jepang di Siberia. Pada tahun 1921, dia dibunuh oleh seorang pemuda fanatik sayap kanan.

3.Hamaguchi Osachi (1870-1931)

Osachia adalah PM Jepang pada periode 1929 – 1930. Ia ditembak mati pada 14 November 1930 oleh seorang ultranasionalis bernama Tomeo Sagoya di Tokyo.

Meskipun Hamaguchi selamat dari serangan awal, lukanya terinfeksi dan dia meninggal pada tanggal 26 Agustus 1931.

Pria bersenjata itu marah karena Hamaguchi meratifikasi perjanjian angkatan laut London, yang dianggapnya sebagai pelanggaran terhadap “hak komando tertinggi” militer.

4.Inukai Tsuyoshi (1855-1932)

Ia dikenal sebagai PM dengan julukan “Bapak Pemerintahan Konstitusional”. Masa jabatannya sebagai Perdana Menteri berakhir pada tanggal 15 Mei 1932, ketika ia dibunuh oleh perwira muda angkatan laut dalam peristiwa yang dikenal sebagai insiden 15 Mei.

Berasal dari keluarga samurai, Inukai memulai karirnya sebagai jurnalis. Ia menjadi Menteri Pendidikan pada tahun 1898 dan kemudian mendirikan Partai Politik Nasional Konstitusional yang baru (Rikken Kokumintō).

Pembunuhannya menandai berakhirnya kabinet partai politik di Jepang hingga Perang Dunia II.

Lanjutkan ke berikutnya…