Jakarta, Pahami.id –
Menteri Lingkungan Hanif Faisol mengatakan polusi radioaktif Cesium-137 di Cikande, SerangBanten, berasal dari Reaktor nuklir dicurigai masuk dari luar negeri.
Hanif menekankan bahwa pemerintah memperhatikan dengan serius penemuan panggilan radio Cesium-137 Nucelida di kawasan industri Cikande, menyerang dendam.
“Berdasarkan penjelasan para ahli, elemen ini hanya dibuat dari reaktor nuklir, seperti di Indonesia tidak ada reaktor nuklir, kemungkinan polusi ini berasal dari negara lain yang kemudian masuk tanpa terkendali,” kata Hanif pada hari Selasa.
Dia menjelaskan bahwa pemerintah telah membentuk tim khusus untuk menangani kasus ini. Langkah pertama diambil dengan dekontaminasi di lokasi yang jauh untuk mengurangi dampak paparan.
“Bahan ini akan diatur sementara di Pt Peter Metal Technology (PMT), sebagai tempat yang paling mungkin sebelum kita memindahkannya ke penyimpanan jangka panjang,” katanya.
Hanif menekankan bahwa pengalaman pemerintah dalam menangani kasus yang sama pada tahun 2019 di daerah Indah Batan, Tangerang Selatan, adalah referensi untuk penanganan saat ini.
“Kami memastikan masyarakat akan tetap aman. Pemerintah menangani ini dengan serius dan Kebijaksanaan“Dia berkata.
Menurutnya, proses pemindahan materi dilakukan dengan menyertai Badan Penelitian dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Pengawasan Personel Nuklir (Bapeten), dan Polri.
“Sebanyak 7 material kuintal berhasil ditransfer ke PMT dengan tingkat radiasi hingga 0,07 hingga 0,04 microsrostert per jam (μSV/jam), setara dengan kondisi normal di lapangan,” katanya.
Dia menambahkan bahwa masih ada potongan -potongan kecil yang perlu dibersihkan. “Lokalisasi telah dilakukan pada enam poin. Satu poin selesai hari ini, dan lima poin lainnya akan ditangani besok,” Hanif menjelaskan.
Pemerintah juga memberikan solusi panjang. Penyimpanan polusi radioaktif di PMT bersifat sementara.
Di masa depan, pemerintah dan brin dan bapeten merumuskan pembangunan fasilitas penyimpanan panjang.
Hanif memastikan bahwa lingkungan saat ini terkendali.
“Nilai radiasi telah turun menjadi 0,04 μSV/jam, seperti biasa, sehingga wilayah ini aman untuk masyarakat, tetapi kami masih akan memeriksa komunitas di sekitarnya,” katanya.
(Antara/wis)