Berita Bos Mossad di Roma, Mau Bahas Gencatan Senjata di Gaza?

by


Jakarta, Pahami.id

Kepala Badan Intelijen Israel David Barnea dari Mossad tiba di Roma, Italia pada Minggu (28/7), untuk mengikuti pertemuan membahas gencatan senjata dan perjanjian pertukaran sandera di Gaza.

Pada pertemuan tersebut hadir empat perwakilan negosiator utama dari Amerika Serikat, Mesir, Israel dan Qatar untuk membahas usulan terbaru pembebasan sandera Hamas yang telah diajukan Israel ke Gedung Putih.


Selain David Barnea, Direktur CIA William Burns, Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, dan bos intelijen Mesir Abbas Kamel hadir dalam diskusi ini.

Laporan dari Agensi AnadoluIsrael disebut telah mengajukan proposal terbarunya ke Washington terkait kesepakatan dengan Hamas.

“Diskusi mengenai perjanjian pembebasan sandera akan berlanjut dalam beberapa hari mendatang,” kata kantor PM Israel pada Minggu (28/7).

Dalam proposal terbaru ini, Israel menuntut adanya mekanisme untuk memastikan bahwa Hamas tidak dapat bergerak ke utara Gaza, memastikan bahwa Israel tetap berada di perbatasan Gaza-Mesir yang dikenal sebagai Koridor Philadelphi.

Israel juga meminta daftar semua sandera hidup yang akan dibebaskan Hamas, sebagai bagian dari kesepakatan.

Seorang pejabat senior Israel yang tidak disebutkan namanya meragukan proposal tersebut dapat disetujui oleh mediator Arab.

“Sangat diragukan mereka akan menyampaikan usulan tersebut kepada Hamas mengingat adanya perubahan substantif,” kata pejabat itu.

Keraguan juga datang dari para pejabat di tim perundingan Israel yang mengatakan tuntutan terhadap mekanisme pemeriksaan untuk mencegah kembalinya Hamas ke Jalur Gaza utara merupakan “pukulan mematikan bagi perundingan”.

Syarat baru dalam proposal Israel juga sejalan dengan tiga poin “tidak dapat dinegosiasikan” yang disebutkan dalam pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada 7 Juli lalu.

Dalam pernyataannya, Netanyahu menyerukan untuk memaksimalkan jumlah sandera yang masih hidup untuk dibebaskan, mencegah kembalinya Hamas ke utara di Gaza, dan menghentikan penyelundupan senjata Hamas dari Mesir.

Saat ini, diperkirakan 111 dari 251 sandera yang diculik Hamas dalam serangan 7 Oktober 2023 masih berada di Gaza. Mereka termasuk 39 orang yang dikonfirmasi tewas oleh Pasukan Pertahanan Israel.

Sementara itu, invasi brutal Israel ke kamp pengungsi di Gaza terus berlanjut hingga menewaskan lebih dari 39 ribu orang. Invasi ini juga menimbulkan krisis kemanusiaan yang mengerikan bagi warga sipil Palestina.

(DNA/DNA)