Jakarta, Pahami.id –
Beberapa bom rakitan meledak di ibu kota BangladeshDhaka, pada Minggu (16/11), ketika ketegangan meningkat menjelang putusan pada Senin (17/11) dalam kasus mantan Perdana Menteri Sheikh Hasina yang digulingkan melalui kekerasan saat protes jalanan tahun lalu.
Menurut berita AFPtidak ada korban jiwa yang dilaporkan namun ledakan tersebut semakin menambah ketegangan di kota yang sudah tegang setelah berhari-hari terjadi kerusuhan politik.
Hasina, 78 tahun, diadili secara in-absentia atas tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan karena diduga memerintahkan tindakan keras terhadap protes mahasiswa pada pertengahan tahun 2010. Dia membantah melakukan kesalahan apa pun dan telah tinggal di India sejak melarikan diri ke sana setelah dideportasi pada Agustus tahun lalu.
Komisaris Polisi Metropolitan Dhaka telah memerintahkan petugas untuk membakar siapa pun yang terlibat dalam pembakaran atau upaya menyebabkan kematian dengan melemparkan bom rakitan, media lokal melaporkan.
Keamanan diperketat di seluruh Dhaka, rumah leluhur Hasina dan kubu partainya di Gopalganj dan di dua distrik tetangga. Personel penjaga perbatasan Bangladesh dikerahkan untuk memperkuat otoritas setempat.
Pasukan polisi dan batalyon aksi cepat telah dikerahkan di sekitar gedung-gedung utama pemerintah dan persimpangan jalan utama, menjaga sebagian ibu kota tetap tenang.
Pada hari-hari menjelang keputusan tersebut, pihak berwenang mencatat lebih dari 30 ledakan alat peledak rakitan dan melaporkan puluhan bus dibakar di Dhaka dan beberapa distrik lainnya.
Puluhan aktivis Liga Awami juga telah ditangkap dalam beberapa hari terakhir karena dugaan keterlibatan mereka dalam ledakan dan tindakan sabotase.
(FEA)

