Jakarta, Pahami.id —
Walikota Medan Bobby Nasution membela adik iparnya Kaesang Pangarep yang kini menjadi sorotan setelah dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan suap penggunaan fasilitas jet pribadi.
Coba lihat (keberangkatan) tanggal berapa, pesawat siapa, dana yang dipakai siapa, meski bukan pesawatnya sendiri, kalaupun disewa, uangnya dari mana, silakan dicek, kata Bobby Nasution, Selasa (3). /9).
Menantu Presiden RI Jokowi itu menegaskan, fasilitas jet yang digunakan Kaesang dan istrinya Erina Gudono bukan hasil korupsi atau APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah).
“Tolong dicek, tolong dicek apakah ada uang di APBD, kalau ada uang suap, yang pasti saya bilang tidak. Saya pastikan bukan dari situ,” ujarnya.
Terkait Kaesang yang dilaporkan ke KPK karena diduga menerima suap, Bobby menyebut kakak iparnya itu bukan pejabat publik. Sehingga laporan yang disampaikan ke KPK salah alamat.
“Kaesang itu pejabat publik? Setahu saya Kaesang bukan pejabat publik,” ujarnya.
Bobby pun memastikan Kaesang tidak lari dari masalah tersebut. “Lari gimana? Kenapa disebut lari,” kata Bobby.
Diketahui, Kaesang Pangarep dan istrinya Erina Gudono mendapat perhatian setelah menggunakan fasilitas jet pribadi ke Amerika Serikat untuk keperluan Erina yang sedang menempuh studi master di University of Pennsylvania.
Semuanya bermula dari foto jendela pesawat yang diunggah Erina Gudono saat keduanya berangkat ke Amerika Serikat. Ia mengunggah foto jendela pesawat berbentuk oval. Jendelanya berbeda dengan pesawat komersial.
Kaesang dan Erina berangkat ke Amerika untuk memamerkan gaya hidup mewah di tengah demonstrasi penolakan pengesahan RUU Pilkada yang mengakomodir keinginan Kaesang untuk bertarung di Pilkada 2024.
Tak hanya itu, masyarakat pun menanyakan dari mana pesawat tersebut berasal. Jika memang Kaesang mempekerjakannya, hal tersebut dinilai tidak pantas sebagai anak presiden.
Masalah ini meningkat menjadi dugaan rasa berpuas diri. Beberapa pihak menduga Kaesang menggunakan jet pribadi Gulfstream G650E milik Garena, perusahaan asal Singapura. KPK berencana meminta penjelasan Kaesang.
(fnr/tidak)
