Jakarta, Pahami.id —
Kabupaten Berau, Kalimantan Timur (Kalimantan Timur) masih terguncang oleh beberapa orang gempa bumi Gempa susulan pasca gempa berkekuatan 5,6 SR mengguncang wilayah tersebut pada Minggu (15/9) sore sekitar pukul 20.00 WIB.
BMKG mencatat sedikitnya 18 kejadian susulan hingga Senin (16/9) pagi sekitar pukul 07.00 WIB. Berdasarkan laporan BNPB, gempa dirasakan selama 2 hingga 3 detik di Kabupaten Berau dan menimbulkan kepanikan warga.
Hingga pukul 07.00 WIB pagi tadi, sudah terjadi 18 kali gempa susulan di wilayah tersebut, kata Kepala Pusat Informasi, Data, dan Komunikasi Bencana BNPB, Abdul Muhari dalam keterangannya, Senin (16/9).
Berdasarkan catatan BMKG, episenter gempa berada di daratan pada koordinat 1,28°LU – 118,42°BT, dengan kedalaman hiposenter 10 kilometer. Episentrum gempa terletak 145 km tenggara Berau, 163 km timur laut Kutai Timur, dan 240 km tenggara Tanjungselor, Kalimantan Utara.
Gempa bumi dirasakan dengan skala intensitas IV MMI di Karangan dan Maratua, Berau, serta skala MMI III di Berau dan Kabupaten Kutai Timur. Di wilayah Samarinda, Bontang, Bulungan, dan Malinau gempa dirasakan dengan intensitas lebih ringan, skala II MMI.
Abdul Muhari menambahkan, di Pantai Batu Putih, sebagian warga mengungsi ke tempat yang lebih tinggi untuk mengantisipasi gempa susulan dan potensi tsunami. Meski begitu, BMKG memastikan gempa tersebut tidak menimbulkan potensi tsunami.
Hingga saat ini, lanjut Muhari, belum ada laporan resmi mengenai kerusakan bangunan maupun korban jiwa. BPBD Kabupaten Berau terus memantau dan memberikan edukasi kesiapsiagaan kepada masyarakat sekitar, khususnya di wilayah pesisir.
“Secara geologis, wilayah sekitar episentrum gempa umumnya terdiri dari batuan sedimen dan karbonat periode Tersier serta endapan aluvial. Batuan lepas tersebut dapat memperkuat dampak guncangan gempa,” ujarnya.
(thr/DAL)