Jakarta, Pahami.id –
Bentrokan antar kelompok organisasi masyarakat (organisasi massa) dengan sejumlah debt collector alias penagih utang Mata elang (Matel) terjadi di Jalan Lingkar Luar, Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (11/11) sore.
Wakil Kapolres Metro Jakarta Barat AKBP Tri Suhartanto di Jakarta mengatakan, bentrokan bermula dari kesalahpahaman salah satu kelompok.
Bentrokan ini dipicu oleh kesalahpahaman di satu sisi, kata Tri.
Tri mengatakan, akibat kesalahpahaman, kelompok yang satu menyerang kelompok yang lain.
Jadi informasi yang didapat, bermula dari kesalahpahaman antara kedua kelompok ini, hingga terjadi perselisihan dan mereka menyerang salah satu kelompok, kata Tri.
Meski tidak ada korban jiwa, namun ricuh bentrokan tersebut sempat membuat heboh warga sekitar karena melibatkan pelemparan batu dan benda tumpul lainnya.
Selain itu, lalu lintas di sekitar lokasi juga diblokir.
“Fasilitas lain tidak ada yang rusak, hanya kendaraan patroli yang parkir di sana (lokasi kejadian),” kata Tri.
Hingga Senin sore, petugas polisi masih berjaga di sekitar lokasi.
Kasus ini kemudian ditangani Polres Metro Jakarta Barat untuk penyelidikan lebih lanjut.
Polisi segera menengahi konflik yang berujung bentrok antara ormas dan ormas di Cenarkareng.
Tri mengatakan, melalui mediasi kedua kelompok akhirnya sepakat untuk berdamai.
Mediasi sudah dilakukan. Hingga saat ini kedua kelompok dalam situasi kondusif dan damai sehingga tidak ada lagi kesalahpahaman, ujarnya.
Dengan adanya mediasi ini, Tri berharap kesalahpahaman salah satu kelompok pemicu bentrokan tidak memicu konflik baru.
“Mudah-mudahan perselisihan ini tidak meluas ke mana-mana,” kata Tri.
Namun, kata dia, bentrokan tersebut sempat menimbulkan keributan di kalangan warga sekitar lokasi.
Meski demikian, TRI memastikan tidak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut.
Oleh karena itu, ia meminta masyarakat tenang karena situasi sudah terkendali.
Namun alhamdulillah sejauh ini tidak ada korban jiwa sehingga perlu disampaikan kepada masyarakat agar tenang dan tidak ada yang salah, ujarnya.
(antara/wi)

