Jakarta, Pahami.id —
Seorang perwira senior Hamas mengatakan pada Sabtu (3/2) bahwa belum tercapai kesepakatan final mengenai rencana gencatan senjata untuk mengakhiri perang yang kini sudah berlangsung empat bulan dengan Israel di Gaza.
Para pejabat Hamas sedang mempelajari proposal yang diajukan oleh para pejabat tinggi dari Israel, Qatar, Mesir dan Amerika Serikat. Namun pemimpin Hamas di Lebanon, Osama Hamdan, mengatakan perlu waktu sebelum Hamas mengumumkan posisinya.
AFP lapor Hamdan pada konferensi pers mengatakan bahwa pihaknya terbuka untuk membahas inisiatif apa pun untuk mengakhiri agresi terhadap rakyat Palestina.
“Kami akan mengumumkan posisi kami… berdasarkan keinginan kami untuk mengakhiri agresi yang dialami rakyat kami sesegera mungkin,” katanya.
Sumber-sumber Hamas mengatakan gencatan senjata tiga tahap yang diusulkan akan mencakup penghentian awal permusuhan selama enam minggu, kemungkinan ketika para sandera dibebaskan.
Hamdan, yang gerakannya menuntut gencatan senjata penuh sebelum mencapai kesepakatan apa pun, mengutuk kampanye disinformasi Israel yang bertujuan melemahkan posisi Hamas.
Israel, kata Hamdan, menolak segala inisiatif untuk melanjutkan agresi.
Perang antara Hamas dan Israel berkecamuk sejak Oktober 2023. Awalnya Hamas menyerang wilayah Israel dan menewaskan 1.160 orang, Israel membalas dan menewaskan sedikitnya 27.239 orang.
Kedua kubu mengadakan gencatan senjata pada akhir November. Sekitar 100 sandera Hamas telah dibebaskan dan Israel mengatakan 132 sandera masih berada di Gaza, termasuk 27 sandera yang diyakini telah tewas.
(biaya)
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);
