Jakarta, Pahami.id –
Agen Grb untuk pengungsi Palestina (UNRWA) mengungkapkan bahwa bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza dihentikan selama lebih dari sebulan sejak 2 Maret 2025.
Pasokan bantuan tidak disalurkan karena Israel melakukan pembatasan yang dikelilingi oleh Gaza. Pengakhiran bantuan ini tiga kali lebih lama dari apa yang terjadi pada Oktober 2023.
“Bantuan dan pasokan belum memasuki Jalur Gaza sejak 2 Maret 2025, ketika pemerintah Israel memberlakukan pengepungan,” kata UNRWA dalam laporan terbarunya melalui X pada hari Jumat (18/4).
“Ini sudah tiga kali lebih lama dari yang digunakan pada Oktober 2023 ketika intrusi dimulai,” katanya.
UNRWA kemudian mengatakan bahwa sekitar 68 persen Gaza berada di bawah perintah pengungsi aktif dan zona terlarang. Ini karena perintah penggusuran yang dikeluarkan oleh tentara Israel dari 18 Maret hingga 14 April.
Akibatnya, PBB memperkirakan bahwa hampir 420 ribu orang telah membantah sejak gencatan senjata telah gagal.
Di sisi lain, UNRWA juga mengalami akses terbatas untuk membantu memenuhi kebutuhan warga Palestina, seperti Food for Sanitation, karena akses ke bantuan terbatas dan serangan tanpa akhir.
“Meskipun dikelilingi dan dihadapkan dengan berbagai tantangan, UNRWA masih memberikan layanan kepada masyarakat di Gaza,” tulis UNRWA.
“Namun, serangan bom lagi dan kurangnya akses ke pasokan manusia berdampak pada kemampuan pekerja kemanusiaan untuk memenuhi kebutuhan makanan, air, sanitasi, tempat tinggal, dan kebutuhan lainnya,” kata pernyataan itu.
Israel telah memblokir semua bentuk bantuan untuk memasuki Gaza selama lebih dari sebulan, yang memperburuk kemanusiaan yang parah di kawasan itu.
Akses ke distribusi bantuan kemanusiaan ke jalur Gaza telah diblokir sejak Hamas menolak untuk menyetujui perpanjangan gencatan senjata AS.
Menteri Pertahanan Israel Katz juga menekankan bahwa negaranya akan terus menutup akses ke bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza Palestina.
“Kebijakan Israel jelas, tidak ada bantuan kemanusiaan yang akan memasuki Gaza,” kata Israel Katz dalam sebuah pernyataan melalui X pada hari Rabu (16/4).
“Dalam situasi saat ini, tidak ada yang mau mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza, dan tidak ada yang bersiap untuk mengirim bantuan apa pun,” tambahnya seperti dikutip oleh Al Jazeera.
(Fer/agt)