Berita Balita Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka di Bandung, Ibunda Buka Suara

by
Berita Balita Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka di Bandung, Ibunda Buka Suara


Bandung, Pahami.id

Titawati masih berpendapat demikian anak-anak dari pernikahan pertamanya ketika dia berusia 4 tahun, mati dengan cara yang mengerikan.

Anak yang diketahui bernama Raditya Allibyan Fauzan itu meninggal dunia dengan kondisi tubuh penuh luka. Luka yang dialami anak tersebut antara lain patah tulang dada bagian depan dan beberapa luka memar lainnya di sekujur tubuhnya.

Pian, begitu Tarawati sering memanggil anak bungsunya, adalah anak yang periang. Namun kini jasad anak kecil itu mungkin terbaring kaku.


“(Nyeri alami) lebam di sisi kanan, kiri, di kaki, di perut, di kepala.

Tarawati mengaku, setelah berpisah dari suaminya (ayah), ia mengurus anak pertamanya. Sedangkan Pian tinggal bersama ayah dan istri barunya.

Tarawati mengaku awalnya mendapat informasi piano tersebut terjatuh dari kamar mandi pada Jumat (21/11). Saat itu, dia diberitahu bahwa pian tidak sadarkan diri.

Jatuh ke lantai sambil menggendong anak, ibunya sudah tidak sadarkan diri, kejadiannya jam setengah dua siang, dan saya dapat kabar jam 5 pagi. Kematiannya Sabtu pagi, ujarnya.

Dua bulan lagi, Pian akan berumur lima tahun. Namun sayang, pian harus meninggal dunia dengan menyedihkan.

“Kemarin ditutup (oleh ayah kandung Pian) tapi setelah dilaporkan ke polisi ada pengakuan ada penganiayaan,” ujarnya.

Hingga saat ini, sejak dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu (22/11), belum diketahui pasti apa yang menimpa Pian. Namun ibu Pian terus diperiksa intensif polisi.

“Tersangka sementara, untuk saat ini (ibu tiri Pian), tapi penetapannya masih dalam proses ya, polisi akan mengambil keputusan,” ujarnya.

Usai autopsi dilakukan, jenazah Pian langsung dibawa ke Garut, kampung halaman Titawati. Jenazah anak tersebut langsung dikuburkan.

“Saya hanya meminta keadilan, agar prosesnya bisa diproses.

Polisi masih menyelidiki kematian Pian. Saat ini polisi telah memeriksa beberapa saksi, untuk menemukan titik terang dalam kasus ini.

“Ada lima orang yang dimintai keterangan. Saat ini masih dalam pemeriksaan, mohon doanya agar kasus ini secepatnya selesai,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Bandung Kompol Anton saat dihubungi di waktu bersamaan.

Sebelumnya viral di media sosial, anak-anak dinyatakan meninggal dunia usai mendapat perawatan di RSUD Ujungberung. Namun bukan karena kejahatan, melainkan ditemukan beberapa luka di tubuh anak tersebut.

Dari informasi yang dihimpun, seorang anak berusia 4 tahun bernama Raditya Allibyan Fauzan meninggal dunia pada Sabtu (22/11).

Ayah korban, Didin, mengungkapkan belum mengetahui kronologis kematian anak tersebut. Pasalnya, saat mendapat kabar meninggalnya Raditya, dirinya sedang berada di Depok.

“Saya kerja di Depok, jadi ada kabar dari istri saya yang menyuruhnya datang ke sini (ke rumah sakit),” kata Didin, saat dihubungi.

Didin mengaku belum mengetahui penyebab kematian putranya. Berdasarkan informasi yang diterimanya, bocah kecil tersebut dilarikan ke rumah sakit karena terjatuh dari kamar mandi.

Katanya jatuh di kamar mandi, dari rumah sakit ada kejanggalan, ujarnya.

Kemandulan yang dimaksud pihak RS, lanjut Didin, adalah ditemukannya beberapa luka pada tubuh anak tersebut, ujarnya.

“Ada beberapa luka di sekujur tubuhnya, seperti di dahi, mati rasa dan kata dokter tulang dada depannya patah,” ujarnya.

Didin mengungkapkan, Raditya sehari-hari tinggal bersama ayah dan ibunya di Cipadung. Mereka menyewakannya di tempat kerja ayah kandungnya.

“Tadi istri saya (ibu kandung) lapor ke polisi, kami hanya ingin memastikan orang ini meninggal karena terjatuh atau apa yang harus dipastikan,” ujarnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Bandung Kompol Anton mengatakan, pihaknya sedang mengecek informasi terkait kematian anak tersebut. Anton mengatakan, dari hasil pemeriksaan awal, ibu tiri korban kini diperiksa di Reskrim Polrestabes Bandung.

(CSR/DAL)