Berita Israel Tetap Bunuh Warga Gaza, Klaim Cegah Kebangkitan Hezbollah-Hamas

by
Berita Israel Tetap Bunuh Warga Gaza, Klaim Cegah Kebangkitan Hezbollah-Hamas


Jakarta, Pahami.id

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersikeras bahwa Israel akan melakukan ‘segala sesuatu yang diperlukan’ untuk mencegah Hizbullah membangun dirinya di Lebanon dan Hamas melakukan hal yang sama di Lebanon. Gaza.

Pernyataan ini disampaikan di tengah serangkaian serangan Israel dalam sepekan terakhir terhadap berbagai sasaran di Lebanon. Tentara Israel pada hari Sabtu mengklaim telah menyerang peluncur roket dan beberapa situs militer milik Hizbullah.

Di Gaza, situasi kembali panas. Badan Pertahanan Sipil Gaza mengatakan sedikitnya 21 orang tewas dan puluhan lainnya terluka akibat serangan udara Israel pada hari Sabtu, ketika Hamas dan Israel kembali saling menuduh melanggar gencatan senjata 10 Oktober.


“Kami terus menyerang jaringan teroris di berbagai bidang,” kata Netanyahu saat membuka rapat kabinet, seperti diberitakan AFP.

“Selama akhir pekan, IDF menyerang Lebanon, dan kami akan terus melakukan apa pun untuk mencegah Hizbullah membangun kembali kemampuan ancamannya terhadap kami.

Netanyahu menuduh Hamas tidak henti-hentinya melanggar gencatan senjata sejak gencatan senjata mulai berlaku. Menurutnya, Israel merespons setiap pelanggaran “sebagaimana diperlukan”.

Sabtu adalah salah satu hari paling mematikan sejak gencatan senjata AS diberlakukan, setelah dua tahun perang terus menerus. Militer Israel mengatakan seorang “teroris bersenjata” melintasi garis kuning, perbatasan di Gaza tempat pasukan Israel mundur, dan melepaskan tembakan ke arah pasukan Israel.

Menanggapi insiden tersebut, tentara mengatakan pihaknya “melancarkan serangan terhadap beberapa sasaran teror di jalur Gaza”.

Netanyahu mengklaim Hamas telah melakukan “beberapa upaya” untuk melanggar perbatasan dan “mencoba menyakiti tentara” Israel.

“Kami menggagalkan upaya tersebut dengan kekuatan besar dan membalasnya dengan harga yang mahal, termasuk banyak teroris yang kami basmi,” katanya.

Netanyahu juga membantah anggapan bahwa Israel memerlukan persetujuan eksternal sebelum melancarkan aksi militer.

“Itu kebohongan besar, kami mengambil keputusan secara independen. Israel bertanggung jawab atas keamanannya sendiri,” tegasnya.

Sementara itu, badan militer dan keamanan dalam negeri Israel, Shin Bet, mengklaim serangan hari Sabtu itu menewaskan kepala pasokan dan peralatan di markas produksi Hamas. Dalam pernyataan bersama, mereka mengatakan Alaa Haddadeh berperan dalam pendistribusian senjata dari markas Hamas kepada komandan batalion dan lapangan.

(sels/sel)