Berita Bagaimana Pandangan Paus Leo XIV soal Iklim dan Kemanusiaan?

by


Jakarta, Pahami.id

Robert Francis Prevost secara resmi menjadi paus baru dengan nama pitch Paus Leo XIV.

Paus Leo XIV menggantikan Paus Francis yang meninggal pada 21 April. Dia telah menggandakan sebagian besar dari tiga putaran konsentrasi sejak Rabu (7/5).

Dunia saat ini mulai memperhatikan di mana paus baru akan memimpin arah Gereja Katolik dunia, mengingat rekor akhir kinerja progresif Paus.


Masalah yang merupakan fokus publik adalah masalah iklim dan kemanusiaan. Bagaimana Paus Leo XIV melihat kedua masalah?

Dilaporkan dari The Washington PostPaus Leo XIV agak vokal dalam perubahan iklim dunia.

Dia telah mendesak masyarakat untuk segera bertindak untuk mengatasi krisis iklim.

“Penaklukan alam, tidak bisa menjadi ketidakadilan. Ini pasti hubungan timbal balik,” katanya, seperti yang disebutkan Berita Vatikan.

Paus kelahiran Chicago juga memperingatkan konsekuensi berbahaya bagi pengembangan teknologi baru-baru ini. Dia menekankan komitmen Tahta Suci untuk melindungi lingkungan, memberikan contoh bahwa Vatikan sekarang mulai memasang panel surya dan pindah dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik.

Sementara itu, tentang masalah kemanusiaan, Paus Leo XIV juga merupakan sosok yang agak inklusif.

Tentang wanita, misalnya, Paus Leo XIV telah menunjuk wanita untuk berpartisipasi dalam pemungutan suara yang akan menentukan uskup yang diserahkan kepada Paus.

Namun, dia juga memiliki pandangan lain bahwa wanita tidak bisa menjadi pendeta wanita.

“Sesuatu yang juga perlu disampaikan tentang wanita yang digunakan, untuk menjadikannya seorang imam, tidak harus memecahkan masalah. Ini dapat menyebabkan masalah baru,” katanya pada Oktober 2023 selama sinode, seperti yang disebutnya disebut Waktu.

Selain itu, tentang masalah LGBTQ, Paus Leo XIV bukanlah angka pendukung. Dalam pidatonya di tahun 2012, Paus pernah mengatakan bahwa media telah mendorong “simpati terhadap kepercayaan dan praktik yang bertentangan dengan Injil” seperti “homoseksual” dan pernikahan yang sama -sex.

Dia juga menentukan gender menurut yang konservatif. Dia ditentang New York Post.

Mengenai aborsi, Paus Leo XIV juga mencakup mereka yang menentang tindakan tersebut. Dia mengutuk aborsi beberapa kali selama Misa, menilai bahwa rahim sang ibu adalah “tempat penampungan utama bagi bayi yang rapuh dan murni.”

(BLQ/DNA)