Jakarta, Pahami.id –
Rusia mengklaim memobilisasi 110 ribu tentara yang mendekati pokrovsk, sebuah kota strategis di Ukraina Timur.
Kutipan CNNKlaim tersebut langsung dijatuhkan oleh Kepala Ukraina Oleksandr Syrskyi pada hari Jumat (6/27). Dia mengatakan tindakan Rusia adalah bagian dari rencana untuk mengambil alih kota strategis Ukraina.
Selain itu, Rusia telah mencoba memenangkan Pokrovsk selama hampir setahun. Mereka melancarkan serangan setelah serangan terhadap Ukraina, tetapi gagal mengendalikan kota meskipun jumlah pasukan dan senjata superior.
Syrskyi yang dijelaskan di sepanjang garis depan kota adalah ‘titik terpanas’ di kedua negara. Panjangnya sekitar 1.200 kilometer timur.
Pokrovsk dianggap sebagai target strategis untuk Moskow. Ini sejalan dengan niat Presiden Rusia Vladimir Putin yang ingin merebut semua wilayah di Ukraina timur.
Meskipun bukan kota besar, Pokrovsk terletak di rute pasokan. Ada kereta besar yang menghubungkannya ke pusat militer lain di wilayah tersebut.
Kota ini menjadi tulang punggung pertahanan Ukraina, bersama dengan Kosticanivka, Kramatorsk, dan Sloviansk. Kota ini terletak di wilayah Donetsk yang masih dipegang oleh Kyiv.
Sementara itu, Syrskyi mengklaim bahwa operasi Kursk sebelumnya telah menarik hampir 63 ribu pasukan Rusia dan sekitar 7.000 tentara Korea Utara.
“Ini memungkinkan kita untuk melemahkan tekanan musuh di garis depan dan merestrukturisasi tentara. Perjuangan untuk Pokrovsk oleh musuh (Rusia) yang diumumkan pada September 2024 belum terjadi, berkat operasi Kursk,” katanya.
Tentara Rusia kemudian mengubah strateginya. Mereka tidak segera menyerang jantung kota, tetapi mulai di sekitar Pokrovsk dari selatan dan timur laut.
(SKT/SFR)
