Berita AS Setop Sementara Pembagian Informasi Intelijen ke Ukraina

by


Jakarta, Pahami.id

Amerika Serikat Saat menghentikan distribusi informasi intelijen dengan Ukraina. Direktur CIA John Ratcliffe mengkonfirmasi bahwa pada hari Rabu (5/3), setelah hubungan antara Kyiv dan Gedung Putih semakin diperburuk.

Presiden Donald Trump dan pemimpin Ukraina Volodymyr Zelensky tidak setuju di ruang oval pekan lalu, diikuti oleh sekutu utama Ukraina yang menangguhkan bantuan militer penting.


Ratcliffe mengkonfirmasi bahwa berbagi informasi intelijen juga dibekukan ketika Ukraina mencoba mengalahkan invasi Rusia.

“Presiden Trump memiliki pertanyaan nyata apakah Presiden Zelensky berkomitmen untuk proses perdamaian,” kata Ratcliffe kepada Fox Business seperti yang dilaporkan oleh AFP.

Ratcliffe mengatakan jeda “dalam militer dan intelijen” bersifat sementara, dan ia berharap Amerika Serikat akan kembali untuk “bekerja dengan Ukraina” di masa depan.

[Gambas:Video CNN]

Untuk angkatan bersenjata Ukraina, intelijen AS sama pentingnya dengan peralatan militer dalam pertempuran berdarah melawan serangan Rusia, dan banyak Ukraina terkejut dengan penghentian bantuan Trump.

Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih bahwa “kami telah mengambil langkah mundur dan berhenti dan mempelajari semua aspek hubungan ini.”

Trump pada hari Selasa (4/3) mengungkapkan bahwa Zelensky mengatakan kepadanya bahwa Kyiv siap untuk bernegosiasi dengan Moskow dan menyelesaikan perjanjian akses mineral AS, ketika Ukraina mencoba bangkit setelah perselisihan di ruang oval.

Zelensky mencoba membawa Trump kembali ke partainya, mengatakan bahwa perselisihan mereka “disesali” dan dia ingin “memperbaiki situasi.”

Dalam pidatonya di Kongres AS pada hari Selasa (4/3), Trump membaca dengan keras dari Zelensky yang mengatakan “Ukraina siap untuk datang ke meja negosiasi sesegera mungkin untuk membawa perdamaian.”

(CHRI/AFP)