Jakarta, Pahami.id –
Amerika Serikat (Kita) Di bawah jabatan Presiden Donald Trump menghentikan visa kepada orang -orang dari Gaza, Palestina.
Sudah diketahui bahwa sejauh ini, AS telah mengeluarkan lebih dari 3800 visa kepada warga Palestina.
Kutipan dari Reuters, Departemen Luar Negeri AS pada hari Sabtu (16/8) menyatakan bahwa menghentikan semua kunjungan visa untuk individu dari Gaza. Sementara itu, mereka juga akan melakukan tinjauan “lengkap dan komprehensif”.
Departemen mengatakan “sejumlah kecil” visa medis telah dirilis dalam beberapa hari terakhir, tetapi belum memberikan jumlah yang tepat.
Departemen Luar Negeri AS menghentikan kunjungan visa untuk orang -orang dari Gaza muncul setelah Laura Loomer, aktivis senior sayap dan sekutu Donald Trump, mengatakan di media sosial pada hari Jumat (15/8) bahwa pengungsi ‘Palestina’ telah memasuki AS bulan ini.
Pernyataan Loomer memicu kemarahan di antara beberapa Partai Republik.
Anggota DPR Republik Texas Chip Roy mengatakan dia akan menyelidiki masalah ini. Anggota Randy Fine dari Florida menggambarkannya sebagai ‘risiko keamanan nasional’.
Sementara itu, Dewan Hubungan Amerika-Islam (Liquid) mengutuk Departemen Luar Negeri AS. Mereka mengatakan itu adalah tanda terbaru dari “kekejaman yang disengaja” dari pemerintah Trump.
Dana Bantuan Palestina (PAL) mengatakan keputusan untuk menghentikan visa akan mencegah akses ke perawatan medis untuk anak -anak yang terluka dan sakit di Gaza.
“Kebijakan ini akan buruk dan tak terhindarkan dengan kemampuan kami untuk membawa anak -anak yang terluka dan penyakit kritis dari Gaza ke Amerika Serikat untuk perawatan medis yang menyelamatkan misi misi yang telah menjadi fitur utama dari pekerjaan kami selama lebih dari 30 tahun,” kata mereka.
Sebelumnya, Departemen Luar Negeri AS menyatakan bahwa ia telah mengeluarkan lebih dari 3.800 kunjungan Visa B1/B2 kepada pemegang dokumen perjalanan Otoritas Palestina selama 2025. Dokumen perjalanan memungkinkan orang asing untuk mencari perawatan di Amerika Serikat.
Angka ini mencakup 640 visa yang dirilis pada bulan Mei.
PA menerbitkan dokumen perjalanan kepada penduduk Tepi Barat yang diduduki oleh Israel dan Gaza Strip. Situs web departemen tidak termasuk detail untuk kedua wilayah.
Gaza telah dihancurkan oleh invasi militer Israel yang tidak pernah berhenti sejak Oktober 2023. Serangan Israel terhadap Hamas di Gaza sejak itu telah menewaskan lebih dari 61.000 warga Palestina.
Amerika Serikat belum menyatakan bahwa mereka akan menerima Palestina yang telah dipindahkan oleh perang. Namun, beberapa sumber memberi tahu Reuters Bahwa Sudan Selatan dan Israel sedang mendiskusikan rencana untuk mendamaikan Palestina.
(Reuters/Kid)