Jakarta, Pahami.id –
Intrusi Israel ke wilayah Gaza, PalestinaMasih berlanjut sejak Oktober 2023. Baru -baru ini, Israel akan menciptakan zona perang dan ‘kekuatan’ orang Gazaan dipindahkan ke wilayah selatan wilayah tersebut.
Pada hari Jumat (8/15), setidaknya 62 ribu orang tewas di Gaza karena invasi Israel.
Menurut berbagai sumber medis di Gaza, sebagian besar orang mati adalah wanita dan anak -anak sementara jumlah korban yang terluka juga meningkat menjadi 155.275.
Kemudian korban terbaru, memilih dari AljazeeraPada hari Sabtu (16/8) ada 25 warga Palestina, yang 12 di antaranya terbunuh saat mengantre untuk bantuan kemanusiaan di Gaza. Kantor Hak Asasi Manusia PBB mengatakan ada setidaknya 1.760 warga Palestina yang terbunuh saat mencari atau mengantri untuk bantuan kemanusiaan sejak akhir Mei.
Kemudian akhir pekan ini, memilih dari ReutersTentara Israel (IDF) memerintahkan rakyat Gaza untuk pindah ke wilayah selatan pada hari Minggu (8/17) besok. Alasannya adalah bahwa Israel akan segera membombardir Gaza City sebagai ‘zona perang’ untuk berburu militer Hamas.
Juru bicara IDF Avichay Adraee menggunakan orang -orang Arab bahwa langkah itu akan didasarkan pada ‘tingkat politik’. Seminggu yang lalu, pemerintah Israel di bawah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyetujui rencana kontroversial untuk memenangkan Kota Gaza.
“Persiapan tenda dan reservoir untuk orang -orang di sektor ini akan diperbarui,” kata Adraee di akun media sosial X.
“Peralatan akan diangkut melalui persimpangan Shalom oleh PBB dan Organisasi Bantuan Internasional setelah menjalani pemeriksaan komprehensif oleh staf dari otoritas lahan yang berafiliasi dengan Kementerian Pertahanan,” katanya.
Sementara itu, Hamas mengutuk ‘penghancuran sistematis Gaza’ oleh Israel.
Faksi -faksi di Gaza dalam sebuah pernyataan menyatakan bahwa Israel menggunakan jet tempur, meriam, untuk robot ledakan alias Dengung Untuk membuat, “penghancuran sistematis di wilayah tersebut sebagai bagian dari perang penghancuran yang kejam dan rencana kriminal yang bertujuan menghancurkan strip Gaza dan semua bentuk dan cara hidup.”
Hamas juga memasukkan pernyataan dari perwira seniornya, Mahmoud Mardawi, yang mengkonfirmasi pasukan Israel dan pemukim yang kejam, “tidak akan berhasil mencegah rakyat kami mempertahankan tanah dan properti mereka, dengan serangan mereka termasuk di seluruh Tepi Barat.”
Dia mengatakan, “Kebijakan pengusiran melalui serangan teroris oleh pemukim yang menargetkan kota dan desa -desa Palestina di Tepi Barat akan gagal.”
(anak-anak)