Jakarta, Pahami.id —
Amerika Serikat (AS) mengklaim banyak tentara Korea Utara (Korea Utara) yang gugur di garis depan perang Rusia mengontrak Ukraina. Menurut juru bicara Gedung Putih John Kirby, seribu tentara Korea Utara terbunuh atau terluka minggu lalu saja di wilayah Kursk, Rusia.
Pada Jumat (27/12) Kirby mengatakan jumlah tersebut jauh melebihi angka yang diberikan pejabat AS sebelumnya.
“Jelas bahwa para pemimpin militer Rusia dan Korea Utara memandang kekuatan ini dapat dibuang dan memerintahkan mereka untuk melakukan serangan yang sia-sia terhadap pertahanan Ukraina,” kata Kirby, seperti diberitakan Reuters.
Kirby menggambarkan serangan yang dilakukan militer Korea Utara sebagai “serangan besar-besaran yang dilancarkan.”
Perwakilan Korea Utara untuk PBB di New York tidak segera menanggapi permintaan komentar, dan perwakilan Rusia untuk PBB menolak memberikan komentar.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, dalam pidato video larut malamnya, mengatakan pasukan Korea Utara menderita kerugian yang “sangat signifikan” dan dikirim ke medan perang dengan hanya perlindungan minimal dari pasukan Rusia.
“Kami melihat bahwa baik militer Rusia maupun pemantau Korea Utara mereka tidak mempunyai kepentingan untuk menjamin kelangsungan hidup warga Korea Utara ini,” katanya.
Ada beberapa kejadian di mana mereka dibunuh oleh pasukannya sendiri. Rusia mengirim mereka untuk melakukan serangan dengan perlindungan minimal,” lanjut Zelenskyy.
Katanya, tentara Ukraina berhasil menangkap beberapa tentara Korea Utara sebagai tahanan. “Tetapi mereka terluka parah dan nyawa mereka tidak mungkin diselamatkan,” katanya.
“Rakyat Korea Utara tidak boleh kehilangan nyawa mereka dalam perang di Eropa, dan jika Tiongkok dengan tulus tidak ingin perang itu meluas, maka mereka perlu memberikan tekanan yang tepat terhadap Pyongyang,” kata Zelenskyy.
Pada Senin (23/12), Zelenskyy mengatakan, lebih dari 3.000 tentara Korea Utara telah tewas dan terluka di wilayah Kursk. Dia mengatakan dia mengutip data awal.
Pada 17 Desember, seorang pejabat militer AS mengatakan Korea Utara kehilangan beberapa ratus korban di wilayah Kursk.
(wiw/wiw)