Berita AS-Israel Disebut Bikin Rencana Usir Warga Gaza ke 3 Negara Afrika

by


Jakarta, Pahami.id

Amerika Serikat Dan Israel Dipanggil di tengah berbicara dengan tiga negara di Afrika Timur, untuk memaksa orang Palestina secara paksa dari Strip Gaza ke negara -negara ini.

Dilaporkan Al JazeeraPejabat AS dan Israel dikatakan secara diam -diam mendiskusikan transfer Gaza ke Sudan, Somalia, dan Somaliland.


Menurut laporan, para pejabat dari Sudan mengklaim telah menolak tawaran dari AS. Meskipun para pejabat dari Somalia dan Somaliland mengaku tidak menyadari hubungan apa pun dengan rencana tersebut.

Sementara itu, pejabat AS dan Israel sebenarnya telah mengkonfirmasi bahwa mereka telah berkomunikasi dengan pemerintah Somalia dan Somaliland. Tetapi tidak jelas berapa banyak kemajuan atau tingkat diskusi apa pun dari masing -masing negara yang relevan.

Berita terbaru muncul lebih dari sebulan setelah Presiden AS Donald Trump membuat gagasan memaksa warga Palestina dan secara paksa dan mengambil alih Jalur Gaza.

Gagasan itu secara langsung ditolak oleh Palestina dan negara -negara di Timur Tengah, yang menuduh proposal “gila” proposal pembersihan etnis.

Informasi terbaru juga bertentangan dengan pernyataan Trump ketika ia bertemu dengan Perdana Menteri Irlandia Micheal Martin di Gedung Putih pada hari Rabu (12/3).

Awalnya, seorang jurnalis bertanya kepada PM Martin apakah dia akan berbicara tentang rencana Trump untuk mengusir warga Palestina dari Gaza pada pertemuan itu.

Trump segera mengatakan dengan menekankan bahwa tidak ada yang dimaksudkan untuk mengusir orang -orang Palestina.

“Tidak ada yang mengusir orang -orang Palestina,” kata Trump, seperti dikutip oleh Al Jazeera.

Hamas juga menyambut pernyataan Trump. Juru bicara Hamas Hazem Qassem mengatakan ini menunjukkan bahwa Trump tidak lagi dimaksudkan untuk mengusir warga Palestina dari Gaza.

“Jika pernyataan Presiden AS Trump adalah penarikan ide untuk menggantikan orang -orang Gaza Strip, maka pernyataan itu diterima,” kata Qassem dalam sebuah pernyataan.

Pengamat di Institut Studi Pascasarjana Doha, Tamer Qarmout, mengatakan penghapusan orang Palestina adalah “garis merah yang tidak diperbesar”.

Dia mengatakan pemerintah di seluruh dunia memiliki tanggung jawab untuk menghentikan proposal “menjijikkan” dan tidak boleh terlibat dengan Israel dalam skenario apa pun, terutama transfer warga Palestina ke negara -negara Afrika.

“Sudan dan Somalia masih berperang karena warisan kolonial, mereka (pemerintah Israel) harus diekspos dan dimasukkan dalam daftar orang yang harus dihina,” kata Qarmout.

(DNA)