Berita AS dan Rusia Bertemu di Miami Bahas Akhiri Perang Ukraina

by
Berita AS dan Rusia Bertemu di Miami Bahas Akhiri Perang Ukraina


Jakarta, Pahami.id

resmi Amerika Serikat (AS) dan Rusia bertemu di Miami, AS, untuk membahas perang Rusia-Ukraina. Pertemuan itu terjadi di tengah seruan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky agar Washington meningkatkan tekanan terhadap Moskow untuk mengakhiri konflik.

Pertemuan pada Sabtu (20/12) itu dihadiri utusan khusus Presiden Rusia Vladimir Putin, Kirill Dmitriev, serta utusan khusus Presiden AS Donald Trump, Steve Witkoff, dan menantu Trump, Jared Kushner.

Dmitriev mengatakan kepada wartawan bahwa pembicaraan berjalan positif dan akan dilanjutkan pada Minggu (21/12).


“Diskusi berjalan secara konstruktif. Pertemuan dimulai lebih awal dan akan dilanjutkan hari ini dan besok,” ujarnya, dikutip Aljazeera.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengatakan kemungkinan akan ikut serta dalam pertemuan di Miami.
Dia mengatakan ada kemajuan dalam mengakhiri perang, namun masih banyak yang harus dilakukan.

“Peran kami adalah mencari tahu apakah ada titik temu yang bisa disepakati oleh kedua belah pihak. Kami telah mencurahkan banyak waktu dan tenaga untuk itu, dan akan terus melakukannya. Itu mungkin belum tercapai, tapi saya berharap bisa terlaksana bulan ini, sebelum akhir tahun,” kata Rubio.

Pertemuan di Miami terjadi setelah Putin berjanji untuk melanjutkan serangan militernya di Ukraina, dan memuji keberhasilan militer Rusia pada konferensi pers tahunannya.

Putin mengatakan bahwa Rusia dapat menunda serangan besar-besaran untuk memberikan kesempatan kepada Ukraina untuk mengadakan pemilihan presiden. Namun Zelensky menolak usulan tersebut.

Utusan Trump diketahui telah merundingkan 20 poin rencana perdamaian dengan pejabat Ukraina, Rusia, dan Eropa selama berminggu-minggu. Meskipun para pejabat AS mengatakan telah ada kemajuan, perbedaan besar masih ada mengenai wilayah pendudukan dan jaminan keamanan yang dianggap penting oleh Kyiv untuk mencapai kesepakatan.

Rusia sendiri belum menunjukkan tanda-tanda siap mengurangi klaim teritorialnya di Ukraina karena menganggap posisinya di medan perang masih kuat, sementara dukungan Eropa terhadap Ukraina mulai terpecah.

Sementara itu, Zelensky mengaku tetap mendukung proses negosiasi yang dipimpin AS. Namun, dia menekankan bahwa diplomasi harus dibarengi dengan tekanan yang lebih kuat terhadap Rusia.

Zelensky juga mengatakan bahwa Washington mengusulkan format baru pembicaraan dalam bentuk pertemuan tripartit antara penasihat keamanan nasional dari Ukraina, Rusia, dan AS.

Dia mengatakan dia ragu perundingan itu akan menghasilkan “sesuatu yang baru”, namun dia mengatakan dia akan tetap mendukung kemajuan seperti pertukaran tawanan perang atau pertemuan tingkat kepemimpinan.

“Jika pertemuan itu bisa diadakan sekarang untuk memungkinkan pertukaran tahanan, atau jika pertemuan para penasihat keamanan bisa membuka jalan bagi pertemuan para pemimpin… Saya tidak bisa mengatakan tidak. Kami akan mendukung usulan AS. Mari kita lihat bagaimana perkembangannya,” kata Zelensky.

(fby/mikrofon)