Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken menyatakan Israel telah menyetujui “proposal penghubung” mengenai gencatan senjata di Jalur Gaza, Palestinapada pertemuan mereka di Yerusalem, Senin (19/8).
Blinken kemudian mendesak kelompok oposisi Hamas untuk menyetujui usulan tersebut agar gencatan senjata di Gaza benar-benar bisa tercapai.
“Dalam pertemuan yang sangat konstruktif dengan Perdana Menteri Netanyahu hari ini, dia menegaskan kepada saya bahwa Israel menerima usulan aneksasi. Dia mendukungnya. Kini Hamas wajib melakukan hal yang sama,” kata Blinken kepada wartawan di Tel Aviv, dilansir Antara. AFP.
Apa yang dimaksud dengan saran konektor atau saran konektor?
Menurut laporan Channel 12, “proposal penghubung” adalah proposal yang diajukan oleh Washington yang mencakup beberapa masalah spesifik mengenai perjanjian gencatan senjata dan pertukaran sandera.
Usulan tautan tersebut mencakup penetapan jumlah sandera Israel yang akan dibebaskan pada tahap pertama perjanjian selama jangka waktu enam minggu.
Usulan tersebut juga menetapkan urutan pembebasan sandera Israel, yang akan dimulai dari perempuan, termasuk tentara perempuan.
Jika sandera Israel bebas, maka sandera Hamas malah akan dibebaskan, seperti dikutip dari Zaman Israel.
Menurut laporan Walla News, dalam proposal tersebut, Israel menawarkan pembebasan sejumlah anggota Hamas jika kelompok milisi tersebut melepaskan lebih banyak sandera di setiap fase alias setiap enam minggu.
Israel juga menawarkan pembebasan 47 personel keamanan Palestina yang ditangkap kembali setelah dibebaskan dengan jaminan sebagai ganti tentara Israel Gilad Shalit pada tahun 2011, hanya jika Hamas membebaskan Avera Mengistu dari Israel Etiopia dan Badui Israel Hisham al-Sayed yang telah ditahan selama 10 tahun.
Namun Hamas menolak usulan tersebut termasuk tawaran tersebut. Hamas menganggap usulan tersebut sebagai upaya Washington untuk mengulur waktu “bagi Israel untuk melanjutkan genosida.”
Hamas juga mendesak AS untuk melanjutkan proposal sebelumnya yang diajukan oleh Presiden AS Joe Biden pada akhir Mei lalu.
Bersambung di halaman berikutnya…
