Jakarta, Pahami.id —
tentara Ukraina dikatakan menggunakan senjata jenis baru yang disebut “drone naga” untuk membakar peralatan militer milik tentara. Rusia minggu lalu
Pada Rabu (4/9), Kementerian Pertahanan Ukraina mengunggah sebuah video di
“Sebuah drone naga sedang menuju ke arah Kharkiv,” demikian pernyataan dalam video yang diunggah Kementerian Pertahanan Ukraina di X, seperti dilansir Al Jazeera.
Para pengamat menyebut ini adalah senjata baru dan inovatif dalam strategi militer Ukraina, sejak invasi Rusia pada tahun 2022.
Apa itu Drone Naga?
Kendaraan udara tak berawak atau drone naga membawa zat yang disebut termit. Campurannya terbuat dari serbuk logam dan oksida besi atau serbuk karat.
Termit sebenarnya tidak mudah meledak, namun menghasilkan panas pada suhu yang sangat ekstrim di atas 2.200 derajat Celcius.
Suhu panas ini dapat membakar dan merusak hampir semua material termasuk pakaian, pohon, bahkan kendaraan militer. Rayap juga bisa terbakar di bawah air.
Jika digunakan pada manusia, senjata ini bisa berakibat fatal atau menyebabkan luka bakar parah dan kerusakan tulang. Senjata-senjata ini juga dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan trauma psikologis pada korbannya.
Kelompok advokasi anti-perang Inggris, Action on Armed Violence (AOAV) mengatakan, menggabungkan rayap dengan drone berpresisi tinggi dapat melampaui pertahanan konvensional. Jadi “drone naga” ini masuk dalam kategori sangat efektif dan berbahaya.
Beberapa drone diyakini telah dikembangkan oleh startup Ukraina, Steel Hornets. Militer Amerika Serikat juga memproduksi granat termit, namun tidak diketahui apakah AS juga memasok senjata jenis ini ke Kyiv.
Sejauh ini penggunaan senjata seperti drone naga terhadap sasaran militer dalam perang bukanlah tindakan ilegal. Namun penggunaan senjata pembakar terhadap warga sipil merupakan pelanggaran hukum internasional.
(DNA/DNA)