Jakarta, Pahami.id –
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim membantah tuduhan nepotisme dengan menunjuk putrinya, Nurul Izzah, sebagai orang nomor dua di partai. Dia juga menekankan bahwa Nurul mencapai posisi ini berdasarkan kemampuannya sendiri.
Dalam pidatonya ketika ia menutup Kongres pada hari Sabtu (5/24), Anwar merujuk pada beberapa pihak yang menuduhnya memprioritaskan anggota keluarga dengan memberikan posisi penting kepada partai tersebut.
Dia juga menyebutkan bahwa beberapa pihak menuduhnya memprioritaskan istrinya, Wan Azizah Wan Ismail, ditunjuk sebagai presiden PKR pada tahun 1999 setelah Anwar dipecat sebagai wakil perdana menteri dan kemudian dipenjara.
“Orang -orang mengangkat masalah ini (perlakuan khusus untuk) istri saya, anak saya, tetapi sebelumnya, ketika kami membentuk sebuah pesta di tahun -tahun awal, tidak ada Kongres, lalu siapa yang harus mengendalikan ketika saya dipenjara?” kata anwar, seperti yang dikutip Chanel News Asia.
“Sumbangan? Kami tidak memilikinya, akar rumput? Kami masih muda (pada waktu itu), pada waktu itu masalah keluarga dan nepotisme belum muncul,” katanya.
Anwar mengakui bahwa dia memilih Wan Azizah untuk menjadi presiden partai sementara setelah dia ditangkap. Namun, dia menekankan bahwa Nurul Izzah memegang posisi Wakil Presiden untuk kemampuannya sendiri.
“Tapi untuk Nurul Izzah, kalian semua memilihnya. Tn. -Madam dan Nyonya, tolong lanjutkan pekerjaanmu. Tidak ada jaminan bahwa masa depan seseorang akan dinilai berdasarkan pekerjaan dan kontribusi kita, Tuhan memutuskan pada akhirnya,” kata Anwar.
Dalam pemilihan kepemimpinan pusat partai yang diadakan kemarin, Nurul Izzah terpilih sebagai wakil presiden PKR baru setelah ia menerima 9.803 suara. Nurul mengalahkan Rafizi Ramli yang berkuasa, yang hanya menerima 3.866 suara.
Rafizi dan Nurul Izzah terlibat dalam perjuangan untuk melawan kursi wakil partai. Posisi ini sebelumnya dimenangkan oleh Rafizi dalam pemilihan partai 2022 dalam pertarungan satu -satu -satu melawan Saifuddin Nasution Ismail.
Nurul Izzah sendiri dianggap sebagai salah satu kandidat terkuat untuk wakil presiden PKR, dengan lebih dari 200 dari 222 divisi PKR yang menyatakan dukungan mereka.
Rafizi sebelumnya mengatakan bahwa dia akan mengundurkan diri sebagai Menteri Ekonomi jika dia kehilangan Nurul Izzah.
(VWS)