Berita Anak 12 Tahun Disekap-Diperkosa di Makassar, Kabur saat Pelaku Jumatan

by


Makassar, Pahami.id

Seorang gadis berusia 12 tahun di Makassar, Sulawesi Selatan, diduga menjadi korban kurung dan memperkosa oleh pria yang tidak dikenal.

Korban sementara masih dalam perawatan medis di rumah sakit.

“Ya, korban ditangkap dan diperkosa di asrama pemain selama dua hari dan satu malam,” kata Kepala Tim Perlindungan Makassar (TRC) untuk Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA), makmur Cnnindonesia.comSabtu (12/4).


Kasus ini dimulai pada hari Kamis (10/4) malam sekitar pukul 01.00 Wita. Korban menjual kerupuk di Hertasning Road, sehingga pelaku datang dengan sepeda motor dan kemudian mendekati korban. Para pemain terpesona memberi para korban dan membelikannya pakaian dan nasi baru.

“Para aktor berpura -pura membeli barang -barang mereka, jadi korban harus pergi dengan pelaku dan kemudian membawanya ke rumah pelaku di Jalan Batua,” katanya.

Setelah berada di ruang asrama, kata yang makmur, pelaku mengikat tangan dan kakinya dan menyumbat mulut korban.

“Pelaku membuka semua pakaian dan menyumbat mulut korban.

Tidak hanya itu, kata kemakmuran, berdasarkan pemeriksaan medis bahwa punggung dan kepala korban menderita akibat memar dipukuli oleh pelaku ketika ia meluncurkan tindakan jahatnya.

“Ketika korban bekerja, (pelaku) bentrok kepalanya ditutup, digigit di belakang,” katanya.

Korban berhasil melarikan diri dari ruang asrama, mengatakan makmur, setelah memiliki kesempatan pada doa Jumat.

“Setelah menerima tindakan yang dia alami, korban mencoba dan berhasil melarikan diri, jadi dia melaporkan kepada orang tuanya,” katanya.

Keluarga korban mengamuk

Akibatnya, keluarga korban datang ke ruang asrama. Namun, pelaku telah berhasil melarikan diri terlebih dahulu.

Keluarga -Korban keluarga penangkapan dan pemerkosaan dan hampir merusak ruang asrama di Jalan Batua, distrik Mangga, Makassar, setelah mengetahui bahwa 12 tahun -yang sudah menjadi korban.

“Keluarganya marah setelah korban melaporkan kepada orang tuanya, tetapi pelaku melarikan diri dari asrama,” kata Makmur.

Makmur mengatakan korban telah ditahan selama dua hari oleh pemain di asrama.

“Korban diambil dua hari dan satu malam, korban melarikan diri pada Jumat malam, dan memberi tahu orang tuanya,” katanya.

Sebagai akibat dari insiden itu, korban dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan medis dengan tubuh yang memar.

“PPA telah memberikan perawatan dan ini sedang menunggu proses rumah sakit, apa yang mereka butuhkan, kemudian dari PPA yang mendukung kebutuhan mereka dengan mendukung orang tua, seperti yang dilaporkan kemarin, dilaporkan di kantor polisi dan berada di pos Mortem di Rumah Sakit Bhayangkara,” katanya.

Sementara itu, Kanit PPA Polrestabes Makassar, Iptu Arianto mengatakan partainya telah menerima laporan keluarga korban.

“Ya, ada laporan kemarin,” kata Arianto Cnnindonesia.com.

Arianto mengaku tidak menyadari kronologi insiden tersebut. Namun, kasus ini masih diselidiki.

“Korban masih dalam pemulihan, kami belum ditanyai,” katanya.

(mir/gil)