Berita Alasan Transnistria Ngebet Lepas dari Moldova dan Gabung Rusia

by


Jakarta, Pahami.id

Wilayah Transnistria di dalam Moldova menjadi fokus setelah meminta bantuan dalam melindungi Rusia.

Rusia mengisyaratkan kemungkinan melancarkan “operasi militer” ke Moldova. Rencana tersebut muncul setelah otoritas Transnistrian meminta bantuan Kremlin.


Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan pihak berwenang di Transnistria meminta Kremlin untuk membantu perekonomian dan menahan tekanan dari Moldova.

Otoritas Transnistrian telah berulang kali menyatakan keinginan mereka untuk bergabung dengan Rusia. Pada tahun 2006, kongres di wilayah tersebut meloloskan referendum untuk bergabung dengan Negara Beruang Merah, katanya CNN.

Hasil kongres tahun 2006 menyebutkan 97,2 persen mendukung referendum dan Transnistria bersatu dengan Rusia.

Kemudian pada tahun 2014, ketua parlemen Transnistria juga menulis surat kepada Kremlin tentang kemungkinan mereka bergabung dengan Rusia. Permintaan ini belum diverifikasi.

Lantas, apa alasan Transnistria ingin bergabung dengan Rusia?

Selama bertahun-tahun, pihak berwenang Transnistrian kerap mengaku merasa terancam dengan tindakan pemerintah Moldova.

Pada Mei 2023, Transnistria meminta bantuan Rusia untuk melawan dugaan peningkatan ancaman dari Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan mengklaim risiko terorisme.

Perwakilan Transnistria di Moskow, Leonid Manakov, juga meminta Rusia untuk meningkatkan jumlah pasukan “penjaga perdamaian” di wilayah tersebut.

Rusia telah mengerahkan personel penjaga perdamaian ke Transnistria. Hingga saat ini, jumlah staf Red Bear Nation di sana mencapai 1.500 orang.

Kemudian pada bulan Januari 2024, Presiden Transnistrian Vadim Krasnoselskaya juga mengklaim bahwa ancaman terhadap wilayah tersebut semakin meningkat.

Ancaman yang semakin besar, lanjutnya, terlihat dari peningkatan anggaran militer, latihan bersama dengan NATO, dan pasokan senjata dari negara-negara Eropa lainnya.

Kemudian pada tanggal 21 Februari, pemerintah Transnistrian secara tak terduga mengumumkan situasi di wilayah tersebut “memburuk sejak 1 Januari 2024”.

Pihak berwenang Transnistrian menuduh pemerintah Moldova “menghancurkan” perekonomian dan pihak-pihak tertentu “menerapkan tekanan politik dan ekonomi” terhadap wilayah tersebut, menurut Institut Studi Perang (ISW).

Situasi ini, lanjut mereka, memperburuk situasi penduduk Transnistria yang rentan secara sosial.

Otoritas Transnistrian kemudian memutuskan untuk mengadakan Wakil Kongres sekitar akhir Februari.

Seorang aktivis oposisi Transnistrian mengatakan forum tersebut akan meminta Federasi Rusia untuk mencaplok wilayah tersebut pada tanggal 28 Februari.

Rencana tersebut muncul hanya sehari sebelum Presiden Vladimir Putin menyampaikan pidato kenegaraan tahunannya pada tanggal 29 Februari.

Aktivis tersebut juga percaya bahwa Putin dapat menggunakan pidato tersebut untuk menjawab keputusan Kongres Deputi Transnistrian.

Namun, keputusan kongres tersebut tidak mencakup referendum atau merger.

Kongres baru saja mengeluarkan resolusi yang meminta Rusia untuk memberikan “perlindungan” yang lebih besar kepada 220.000 warga Rusia di Transnistria.

Transnistria, lanjut resolusi tersebut, akan terus memperjuangkan identitas, hak, dan kepentingan masyarakat di wilayah tersebut.

“Dan tidak akan menyerah dalam melindungi mereka, meski ada ancaman atau tekanan dari luar,” bunyi resolusi tersebut.

Sementara itu, Rusia mengatakan melindungi kepentingan penduduk Transnistrian “adalah salah satu prioritasnya.”

Transnistria adalah wilayah yang dikuasai kelompok separatis pro-Rusia. Mereka juga masih mendapat bantuan dari Negara Beruang Merah.

(isa/rds)

!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);