Jakarta, Pahami.id —
Israel melancarkan serangan besar-besaran Tepi BaratPalestina, dan menewaskan sedikitnya sepuluh orang.
Serangan tersebut merupakan operasi skala besar pertama Israel sejak Intifada kedua pada tahun 2002.
Juru bicara internasional Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Lt. Kol. Nadav Shoshani mengatakan mereka telah mengidentifikasi “strategi sistematis” Iran untuk menyelundupkan senjata dan bahan peledak ke Tepi Barat.
“Khususnya terkait Jenin dan Tulkarem, kami telah melihat lebih dari 150 penembakan dan serangan ledakan yang berasal dari wilayah ini saja selama setahun terakhir,” kata Shoshani pada Rabu (28/8), dikutip. CNN.
Israel dan Iran berselisih sejak mantan bos Hamas Ismail Haniyeh terbunuh dalam pembunuhan di Teheran pada akhir Juli.
Iran menuduh Israel berada di balik pembunuhan itu. Mereka juga bersumpah untuk menyerang balik dan menghukum rezim Zionis.
Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, juga punya penilaian serupa terhadap operasi di Tepi Barat.
“[Operasi tersebut dilakukan untuk] mengganggu infrastruktur teroris Islam-Iran,” kata Katz,
Dia juga menuduh Iran berusaha membangun “front timur” melawan Israel.
Israel dan negara-negara Barat menuduh Iran memiliki proksi di beberapa wilayah yang akan menentang Israel, termasuk milisi atau kelompok di Palestina.
“Kita harus menghadapi ancaman ini sama seperti kita menangani infrastruktur teroris di Gaza, termasuk relokasi sementara penduduk Palestina dan tindakan apa pun yang diperlukan,” kata Katz.
Dia kemudian berkata, “Ini adalah perang dalam segala hal dan tujuan dan kita harus memenangkannya.”
Namun, sejumlah pengamat melihat Israel melancarkan serangan ke Tepi Barat karena frustrasi karena tidak meraih kemenangan di Jalur Gaza.
Israel telah melancarkan invasi ke Gaza sejak Oktober 2023. Selama operasi tersebut, mereka menyerang warga sipil dan objek sipil secara gencar.
Sepanjang invasi ini, pasukan Israel kerap menyerang Tepi Barat dalam skala yang lebih kecil dibandingkan Gaza. Namun, dalam beberapa pekan terakhir serangan di Tepi Barat meningkat.
Pada Rabu dini hari, ratusan tentara dengan kehadiran udara yang signifikan telah menyerbu tiga kamp pengungsi di Tepi Barat: Jenin, Nur Shamas, dan Far’a.
Al Jazeera juga melaporkan terjadi baku tembak antara pasukan Israel dan milisi Palestina di beberapa wilayah Tepi Barat.
Operasi baru Israel di Tepi Barat ini merupakan yang terbesar sejak intifada kedua pada tahun 2002. Intifada merupakan gerakan Palestina melawan Israel untuk merebut tanah mereka.
Saat itu, tentara Israel melancarkan operasi militer besar-besaran termasuk penggerebekan di banyak kota di sekitar Tepi Barat.
(isa/dna)