Jakarta, Pahami.id —
Serangan udara yang dipimpin koalisi Amerika Serikat ke Houthidinilai belum sepenuhnya melemahkan aksi milisi Yaman di jalur perdagangan internasional Laut Merah.
Seorang pejabat AS mengatakan serangan udara koalisi telah menghancurkan kurang dari sepertiga total kemampuan ofensif Houthi.
Houthi juga disebut masih mempertahankan sebagian besar kemampuannya dalam menyerang kapal-kapal di Laut Merah.
Pejabat yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa meskipun 150 amunisi presisi telah ditembakkan ke hampir 30 sasaran, Houthi masih memiliki sekitar tiga perempat kemampuan untuk menargetkan kapal komersial di Laut Merah bagian selatan dan Teluk Aden.
AS sebelumnya mengaku berhasil menyasar 93 sasaran Houthi. Namun para pejabat AS secara pribadi mengakui bahwa serangan tersebut tidak banyak menghambat kemampuan Houthi untuk terus menyerang kapal internasional.
Hal ini semakin jelas, setelah awal pekan ini rudal Houthi menghantam kapal kargo AS di Laut Merah.
“Target sudah tercapai dan ada beberapa kemunduran [di sisi Houthi]. “Tetapi kami tidak yakin hal ini berdampak signifikan terhadap upaya militer mereka,” kata pejabat itu, seperti diberitakan CNN.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan tujuan operasi koalisi AS adalah untuk mengurangi kemampuan militer kelompok tersebut.
“Ini bukan tindakan sinyal. Ini dirancang untuk mengganggu dan mengurangi kemampuan pasukan Houthi,” kata Kirby.
Sasaran serangan AS terhadap Houthi meliputi pusat komando dan kendali, amunisi, sistem peluncuran, fasilitas produksi, dan sistem radar pertahanan udara.
Sejak November 2023, milisi yang menerima banyak senjata dan dukungan lainnya dari Iran ini telah melakukan serangkaian serangan terhadap kapal asing di Laut Merah.
Kelompok Houthi mengklaim serangan itu bertujuan membalas dendam atas invasi Israel ke Gaza.
Rangkaian serangan Houthi ini telah mengganggu jalur perdagangan global, menyebabkan beberapa perusahaan pelayaran besar dunia memilih menghindari jalur Laut Merah dan menambah jarak ribuan mil dengan berlayar mengelilingi benua Afrika.
Para pengamat menilai kondisi berkepanjangan di Laut Merah yang menghubungkan Terusan Suez akan mengganggu rantai pasokan global dan berpotensi menaikkan harga barang-barang manufaktur.
Houthi juga terus bertindak meskipun Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) pada 11 Januari mengeluarkan resolusi yang mendesak Houthi menghentikan serangan di Laut Merah.
Resolusi tersebut mengutuk keras serangan Houthi terhadap kapal dagang dan kapal komersial sejak 19 November, dan menuntut milisi segera menghentikan semua serangan tersebut.
Resolusi tersebut juga mensyaratkan penghormatan terhadap pelaksanaan hak dan kebebasan navigasi kapal dagang dan kapal komersial, sesuai dengan hukum internasional.
(dna/bac)
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);