Berita Alasan Gencatan Senjata Israel-Hamas Berakhir sampai Gaza Dibom Lagi

by
Jakarta, Pahami.id

Gencatan senjata Israel Dan Hamas di Jalur Gaza Palestina akhirnya berakhir pada Jumat (1/12) setelah keduanya tak lagi mencapai kesepakatan mengenai perpanjangan gencatan senjata.

Israel kembali melancarkan serangkaian serangan ke Jalur Gaza tak lama setelah gencatan senjata berakhir pada Jumat pagi pukul 07.00 waktu setempat atau pukul 12.00 WIB.


Tentara Israel menyalahkan Hamas atas kegagalan memperpanjang gencatan senjata. Tel Aviv menuding Hamas melanggar perjanjian gencatan senjata, terutama terkait pembebasan sandera.

Beberapa jam sebelum gencatan senjata berakhir, Hamas mengklaim Israel menolak tawaran milisi untuk membebaskan beberapa sandera tambahan.

Dilaporkan Al JazeeraTiga sandera yang direncanakan akan dibebaskan oleh Hamas tewas dalam pemboman Israel saat mereka ditawan dan kelompok penguasa Gaza berencana mengembalikan jenazah mereka.

Namun Israel disebut menolaknya karena menganggap Hamas telah mengingkari janjinya untuk membebaskan sandera dengan aman.

Senada dengan Israel, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony J. Blinken juga menyalahkan pengingkaran komitmen Hamas sebagai penyebab berakhirnya gencatan senjata tanpa perpanjangan lebih lanjut.

Blinken mengatakan dia telah melihat tanda-tanda bahwa Israel telah mengambil langkah-langkah baru untuk melindungi warga sipil ketika mereka melanjutkan operasi militernya.

“Penting untuk dipahami mengapa jeda ini berakhir: Itu berakhir karena Hamas. Hamas mengingkari komitmen yang dibuatnya,” kata Blinken di akhir perjalanannya ke Timur Tengah seperti dilansir Waktu New York.

Dia mencatat bahwa beberapa jam sebelum gencatan senjata tujuh hari berakhir, Hamas “melakukan serangan teroris yang mengerikan di Yerusalem.” Penembakan pada Kamis (30/11) itu menewaskan tiga orang dan melukai enam orang.

Hamas mengaku bertanggung jawab atas penembakan di Yerusalem. Blinken juga menambahkan bahwa Hamas juga menembakkan roket ke Israel pada hari Jumat dan gagal membebaskan sandera yang telah dijanjikan untuk dibebaskan.

PM Netanyahu semakin stres

Gencatan senjata berakhir karena Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terus ditekan untuk melanjutkan pertempuran di Gaza.

Dikutip Al Jazeera, elit militer Israel telah lama bersikeras bahwa perang di Gaza terus berlanjut. Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant bahkan menegaskan tentaranya siap menyerang Gaza lagi dari darat, udara, dan laut ketika gencatan senjata berakhir.

Gallant adalah orang yang paling agresif dalam menyerukan agar invasi Israel ke Gaza terus berlanjut. Sementara itu, Netanyahu tetap mempertahankan sikap hawkishnya sepanjang konflik dan memilih tampil sebagai pemimpin umum dengan menyerahkan urusan pertahanan sepenuhnya kepada militer Israel.

Netanyahu mengambil sikap ini karena ia terus menghadapi tekanan untuk mengundurkan diri tidak hanya dari masyarakat Israel tetapi juga dari beberapa pendahulunya. Sejauh ini, setidaknya tiga mantan PM Israel mengkritik keras kepemimpinan Netanyahu karena gagal menyelamatkan keamanan negara pasca serangan Hamas ke negara tersebut pada 7 Oktober.

Serangan Hamas memicu agresi brutal Israel terhadap Palestina hingga saat ini, menewaskan lebih dari 15 ribu orang termasuk lebih dari 6 ribu anak-anak dan 4 ribu wanita.

Sejak itu, sebagian warga Israel, terutama warga yang tinggal di perbatasan dekat Gaza dan keluarga sandera Hamas, menganggap pemerintah Zionis gagal dan gagal melindungi keamanan nasional. Beberapa jajak pendapat publik yang dilakukan oleh media lokal Israel juga menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat menginginkan Netanyahu bertanggung jawab atas serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober.

(el/rds)

[Gambas:Video CNN]


!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);