Jakarta, Pahami.id —
Seorang aktivis perempuan dengan kewarganegaraan ganda Turki-Amerika ditembak mati oleh tentara Israelselama demonstrasi menentang pemukiman Israel di kota Beita, Tepi Barat.
Tentara Israel juga mengaku menembak aktivis berusia 26 tahun Aysenur Ezgi Eygi.
Eygi adalah anggota Gerakan Solidaritas Internasional (ISM), sebuah organisasi pro-Palestina.
Kantor Hak Asasi Manusia PBB mengatakan tentara Israel menembak kepala korban selama demonstrasi damai menentang pemukiman Israel. Insiden itu terjadi ketika pasukan Israel mundur dari serangan mematikan selama 10 hari di kota Jenin, Tepi Barat, yang merupakan salah satu titik konflik Israel-Palestina.
Serangan itu juga menuai kecaman internasional, dan sekutu Israel, Jerman, memperingatkan agar tidak meningkatkan aksi militer di Tepi Barat.
PBB mengatakan Eygi berpartisipasi dalam unjuk rasa damai pemukiman anti-Israel di Beita. Permukiman Israel di Tepi Barat adalah ilegal menurut hukum internasional.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam tindakan Israel sebagai tindakan biadab.
Sementara Amerika sebagai sekutu Israel meminta penyelidikan segera. Meski demikian, AS tidak terburu-buru menyalahkan pihak mana pun.
“Kami sangat terganggu dengan kematian tragis seorang warga negara Amerika,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre, yang berada di pesawat Air Force One yang melakukan perjalanan bersama Presiden Joe Biden.
“Kami telah menghubungi pemerintah Israel untuk meminta informasi lebih lanjut dan meminta penyelidikan atas insiden tersebut,” tambahnya.
(tim/bukan)