Berita AI Ancam Pilpres Korsel, Viral Video Capres Maki-maki Istri

by
Berita AI Ancam Pilpres Korsel, Viral Video Capres Maki-maki Istri


Jakarta, Pahami.id

Kecerdasan buatan (kecerdasan buatan/Ai) adalah ancaman pemilihan presiden (Pemilihan Presiden) Korea Selatan. Dengan pemilihan presiden, video kandidat Deepfake (Presiden) Lee Jae Myung mengutuk istrinya.

Nikkei Asia pada hari Jumat (5/30) melaporkan sebuah video yang beredar sejak pertengahan April 2025. Video Deepfake menampilkan Lee untuk menghapus kata-kata keras istrinya, Kim Hye-Kyung.


Tim kampanye Partai Demokrat memberi perhatian khusus pada video. Mereka telah menerima beberapa laporan tentang serangan video palsu.

“Ancaman terhadap demokrasi yang merusak kemampuan pemilih untuk membuat pilihan yang tepat,” lapor tim kampanye Partai Demokrat Nikkei Asia.

Fenomena konten palsu meningkat di Korea Selatan menjelang pemilihan presiden. Video palsu yang menampilkan kandidat presiden yang tersebar di media sosial lebih cepat daripada kemampuan pengawasan pemerintah.

Komisi Pemilihan Umum Korea Selatan (KPU) telah mengirim permintaan untuk 7.784 konten palsu pada 4 Mei, 6 Mei, 10 kali dalam pemilihan 2024.

[Gambas:Video CNN]

Faktanya, Korea Selatan mengendalikan larangan penggunaan Deepfake melalui ulasan hukum pemilu pada Januari 2024.

KPU Korea Selatan telah melakukan berbagai cara untuk melawan AI dan Deepfake dalam pemilihan presiden ini. Mereka mengadakan forum khusus untuk membahas bulan lalu.

Mereka juga membentuk tim khusus untuk mendeteksi konten palsu. Sejumlah staf KPU Korea Selatan sedang mempelajari setiap konten yang terkait dengan pemilihan presiden di media sosial menggunakan perangkat.

KPU Korea Selatan mendeteksi konten palsu yang diproduksi menggunakan AI secara agresif. Mereka memeriksa dengan sistem pelacakan yang dikembangkan pemerintah. Jika perlu, mereka mengirim konten yang dicurigai dari ahli untuk studi lebih lanjut.

Menurut KPU Korea Selatan, video palsu sangat mudah diproduksi dengan gambar atau rekaman suara. Beberapa konten palsu yang menampilkan kandidat presiden dan tahanan, beberapa di antaranya menampilkan pernyataan kandidat yang mendukung keadaan darurat militer.

Selain KPU, polisi Korea Selatan juga turun tangan untuk menghadapi ancaman konten palsu yang dihasilkan oleh AI. Namun, Korea Selatan tetap tergerak karena konten palsu memiliki anak -anak yang lebih cepat di internet daripada kecepatan pengawasan.

Kasus konten politik palsu tidak hanya di Korea Selatan. Di Jepang, pada Oktober 2024, sebuah video yang didistribusikan oleh mantan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida meminta para pendukungnya untuk menolak anggota parlemen.

AI juga menyerang pemilihan presiden di Sri Lanka. Video palsu menunjukkan dukungan Presiden AS Donald Trump untuk kandidat presiden.

(DHF/CHRI)