Berita Adakah Warga Muslim di Israel?

Jakarta, Pahami.id —

Israel menjadi sorotan setelah ribuan orang turun ke jalan menuntut Perdana Menteri Benyamin Netanyahu hentikan perang dan mundur dari kekuasaan.

Penduduknya terdiri dari berbagai ras dan agama.

Israel melancarkan invasi ke Palestina pada 7 Oktober. Mereka juga menyatakan perang terhadap Hamas.

Sejak itu, tentara Zionis telah sepenuhnya menyerang penduduk dan objek-objek sipil.

Meskipun ada invasi tentara Israel, apakah masih ada umat Islam di negara ini?

Menurut laporan Departemen Luar Negeri AS pada tahun 2022, jumlah umat Islam di Israel akan mencapai 18 persen dari total populasi 8,9 juta orang.

Jumlah tersebut menjadikan komunitas Muslim di Israel menduduki peringkat kedua setelah komunitas Yahudi yaitu sebesar 73,8 persen.

Komunitas Muslim tinggal di hampir seluruh wilayah Israel. Namun mayoritas dari mereka tinggal di Negev.

Jerusalem Institute melaporkan bahwa pada tahun 2020 sekitar 353.800 Muslim tinggal di Dataran Tinggi Golan.

Masalah akses bagi warga Muslim di Israel

Meskipun merupakan mayoritas kedua di Israel, umat Islam tidak memiliki banyak akses.

Di Israel tidak ada sekolah Islam untuk umat Islam. Mereka harus pergi ke Yordania atau Tepi Barat untuk belajar agama secara khusus.

Namun, ada sekolah negeri berbahasa Arab yang memasukkan ajaran Al-Quran dalam kurikulumnya.

Masyarakat keturunan Arab dan Palestina juga menjadi sasaran kekerasan rasial dan agama yang dilakukan individu atau kelompok Yahudi.

Sepanjang tahun 2022, otoritas Israel menangkap 586 warga Muslim di Temple Mount atau Haram Al Sharif.

Israel kerap melarang warga Palestina dan Muslim mengunjungi Temple Mount, terutama saat Ramadhan. Mereka mengklaim langkah ini diambil untuk menghindari kerusuhan.

Di Israel juga ada beberapa pihak yang paham Islam. Partai-partai tersebut antara lain Ra’am, partai mayoritas Arab: Hadash, Balad, dan Ta’al.

Tak hanya itu, umat Islam juga ada sembilan di parlemen atau Knesset pada 2022.

(isa/bac)