Jakarta, Pahami.id —
Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Wilayah Jawa Timur mengaku menerima tiga laporan kasus penganiayaan ke murid yang berlangsung di Jawa Timur sepanjang Januari-Februari 2024.
Ada tiga kejadian. Blitar, Kediri dan Malang, kata Kepala Bidang Pendidikan Usia Dini dan Pondok Pesantren Kanwil Kemenag Jatim Mohammad As’adul Anam dalam jumpa pers, Kamis (29/2). .
Kasus pertama terjadi pada Januari lalu di sebuah pesantren di Sutojayan, Kabupaten Blitar. Korban berinisial MAR (13) yang dipastikan tewas setelah diserang 17 rekan mahasiswanya.
Motif pemukulan tersebut, korban diduga mencuri barang milik temannya hingga mengakibatkan mereka melakukan tindakan fisik terhadap korban. Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka serius dan sempat koma hingga meninggal dunia.
Kasus kedua terjadi di salah satu pesantren di Malang. Korbannya ST (15) mengalami luka bakar usai disetrika seniornya berinisial AF (19).
<!–
/4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail
–>
Yang di Malang awalnya bercanda pakai setrika, sampai akhirnya dipukul temannya dan dibakar, ujarnya.
Kasus ketiga, baru saja terjadi di PPTQ Pondok Pesantren Al Hanifiyyah, Desa Kranding, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri. Korban berinisial Binbang Balqis Maulana (14) yang tewas setelah diserang empat seniornya.
Anam mengatakan, pola kasus yang terjadi di Kabupaten Blitar dan kasus yang terjadi di Kabupaten Kediri hampir sama.
Yang Blitar hampir sama dengan Kediri. Hanya motifnya saja yang berbeda. Kalau di Kediri kita belum tahu motifnya, ujarnya.
Anam berharap polisi bisa menyelesaikan kasus ini dengan jernih. Hal ini agar masyarakat tetap mempercayai pesantren.
“Kami menghormati proses hukum dan menunggu tahap selanjutnya, agar masyarakat bisa mendapatkan solusi yang jelas. Sehingga kemarahan masyarakat bisa teratasi,” ujarnya.
Sebagai langkah antisipatif, Kantor Kementerian Agama Jatim mengaku telah melaksanakan beberapa program. Termasuk melakukan sosialisasi pesantren ramah pelajar atau anak bersama RMI PWNU Jatim sejak tahun 2022.
Mereka juga bekerja sama dengan DPRD Jatim, menggelar pelatihan gugus tugas pesantren ramah santri atau anak di 7 wilayah kerja atau 840 pesantren. Serta bekerjasama dengan Unicef dalam menangani kekerasan fisik dan seksual di Jawa Timur.
(frd/DAL)
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);