Jakarta, Pahami.id —
Presiden Palestina Mahmoud Abbas menelpon Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan menyatakan siap bekerja sama untuk mencapai perdamaian dunia.
Mengutip dari kantor berita Palestina, WAFADalam perbincangan tersebut, Abbas awalnya mengucapkan selamat kepada Trump karena terpilih untuk kedua kalinya memimpin AS.
Dalam perbincangan itu, Presiden Abbas mengucapkan selamat kepada Presiden terpilih Trump, mendoakan sukses di masa jabatannya mendatang, demikian dikutip kantor berita Palestina, Sabtu (9/11) pagi WIB.
Presiden Abbas juga menegaskan kembali kesediaannya untuk bekerja sama dengan Presiden Trump dalam mewujudkan perdamaian yang adil dan komprehensif, berdasarkan legitimasi dan prinsip-prinsip internasional, lanjutnya.
Mengutip dari Reuters, Trump menekankan komitmennya untuk mengakhiri perang dan menegaskan kembali kesediaannya untuk bekerja sama dengan Presiden Abbas, serta pemangku kepentingan regional dan global lainnya dalam upaya mencapai perdamaian di kawasan.
Sebagai informasi, pada kampanye Pilpres AS 2024, Trump pernah berjanji akan mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina dalam “satu hari”, bahkan mengakhiri invasi Israel ke Jalur Gaza dalam waktu beberapa jam.
Selama kampanyenya, Trump berjanji bahwa jika terpilih sebagai presiden, ia akan “memajukan perdamaian dunia melalui kekuatan Amerika Serikat.”
Sebab, menurutnya dunia sedang menghadapi konflik antar negara yang hingga saat ini belum menunjukkan tanda-tanda perdamaian.
Berikut rangkaian janji Trump untuk mendorong perdamaian dunia yang dirangkum CNNIndonesia.com.
Janji untuk menghentikan agresi Israel di Gaza
Dalam setiap kampanyenya, Donald Trump juga kerap berjanji akan mendorong perdamaian di Timur Tengah dengan menghentikan agresi Israel terhadap Palestina.
Dalam kampanyenya pada Juli lalu, misalnya, pria berusia 78 tahun itu berjanji mendesak Israel menghentikan agresinya terhadap Gaza.
Menariknya, Trump berjanji akan mengakhiri perang hanya dalam beberapa jam. Trump pun mengutarakan janji tersebut dalam wawancara yang dilakukan pada April lalu.
“Selesaikan ini dan mari kita kembali ke perdamaian dan berhenti membunuh orang,” kata Trump dalam wawancara tentang konflik di Gaza yang dipandu oleh pembawa acara radio konservatif AS Hugh Hewitt, seperti dikutip PBS.
Janji Trump untuk mengakhiri agresi Israel di Gaza mendapat tanggapan dari pejabat senior Hamas Sami Abu Zuhri tak lama setelah Trump diumumkan sebagai pemenang Pemilihan Presiden AS.
“Kami menepati janji Trump bahwa dia bisa menghentikan perang hanya dalam beberapa jam,” kata Zuhri dalam video yang viral di media sosial.
Hentikan perang Rusia-Ukraina
Selain itu, dalam kampanyenya pada Juli lalu, Donald Trump dengan lantang mengatakan kepada pendukungnya bahwa ia akan mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina dalam waktu singkat.
Dilaporkan CNNSaat itu, Presiden Amerika Serikat periode 2016-2020 berjanji akan mengakhiri perang Rusia-Ukraina hanya dalam satu hari. Janji ini terus dikumandangkan dalam setiap kampanye Trump hingga ia terpilih menjadi Presiden AS.
Janji ekstrim ini langsung menarik perhatian pemerintah Rusia. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan saat ini dia akan menunggu apakah Trump mampu mengakhiri perang Rusia-Ukraina dalam satu hari.
“Kami telah berulang kali mengatakan bahwa AS mampu berkontribusi untuk mengakhiri konflik ini. Hal ini tidak dapat terjadi dalam semalam tetapi AS mampu mengubah arah kebijakan luar negerinya. Apakah hal ini akan terjadi, dan jika demikian, bagaimana caranya, kita akan lihat setelahnya. (Pelantikan presiden pada ) Januari,” kata Peskov.
(tim/anak-anak)