Berita 83 Petugas KPPS dan PPS di NTT Sakit, 3 Orang Meninggal

by


Kupang, Pahami.id

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengungkapkan 83 anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) jatuh sakit setelah bertugas, dan 3 orang lagi meninggal dunia.

Puluhan petugas PPS dan KPPS yang sakit harus mendapat perawatan medis di rumah sakit, puskesmas, dan fasilitas kesehatan lainnya.

Ketua KPU Daerah NTT, Jemris Fointuna mengatakan, tiga penyelenggara pemilu tewas.


Benar, total meninggal 3 (orang). Jadi, anggota PPS 1 dan anggota KPPS 2, jelas Jemris kepada CNNIndonesia.comJumat (16/2).

<!–

ADVERTISEMENT

/4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail

–>

Dijelaskannya, ketiga petugas KPPS dan PPS yang meninggal dunia tersebut berasal dari Kabupaten Malaka, Kabupaten Belu, dan Kabupaten Alor.

Namun pihak belum mendapat informasi dari KPU Kabupaten terkait penyebab meninggalnya ketiga petugas tersebut karena belum adanya data rekam medis.

“Kami belum tahu (penyebab kematiannya), dan informasi medis dari KPU Kabupaten juga belum kami terima,” kata Jemris tanpa membeberkan identitas petugas yang meninggal tersebut.

Jemris mengatakan, selain meninggal dunia, dari laporan yang diterima KPU NTT, ada 83 petugas baik KPPS maupun PPS yang mengalami sakit.

Sebelumnya diberitakan, Ketua KPPS Kabupaten Malaka bernama Marselina Hoar meninggal dunia pada Jumat (16/2).

Marselina adalah Ketua KPPS TPS 07 Desa Bakiruk, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur.

Sedangkan informasi yang diperoleh menyebutkan petugas KPPS yang meninggal dunia di Kabupaten Belu adalah Antonio Silva Maia (54).

Antonio merupakan petugas KPPS di TPS 03 Desa Bauho, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu. Ia meninggal pada Kamis (15/2) setelah menghitung surat tersebut.

Antonio diduga kelelahan hingga meninggal di rumahnya usai penghitungan suara pada Kamis (15/2) dini hari.

Korban dikabarkan mengeluh demam dan pamit pulang untuk beristirahat, namun Antonio kemudian meninggal.

(eli/pta)

!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);