Jakarta, Pahami.id —
Sekitar 700 ribu warga Israel menggelar demonstrasi pada Minggu (1/9) untuk memprotes Perdana Menteri. Israel Benyamin Netanyahu atas kematian enam sandera Hamas di Gaza.
Forum Keluarga Sandera Israel dan Warga Hilang menginformasikan CNN 550 ribu orang turun ke jalan di Tel Aviv. Sementara sisanya menggelar aksi demonstrasi di beberapa kota lain.
Para pengunjuk rasa melampiaskan kemarahan mereka kepada pemerintahan Netanyahu setelah enam sandera Hamas ditemukan terbunuh di reruntuhan bangunan di Gaza.
Salah satu penyelenggara demonstrasi menyatakan bahwa ini merupakan demonstrasi terbesar di Israel sejak kejadian 7 Oktober. Mereka menyatakan, sejak Minggu pagi ada sekitar 300 ribu pengunjuk rasa yang turun ke jalan Kota Tel Aviv.
CNN tidak dapat memastikan secara independen jumlah pasti pengunjuk rasa dan telah mencoba mengonfirmasikannya kepada polisi di negara tersebut.
Berdasarkan cuplikan video dari CNNbeberapa pengunjuk rasa mengibarkan bendera Israel dan beberapa membawa poster korban sandera Hamas.
Para pengunjuk rasa kemudian meneriakkan “kami tidak akan meninggalkan mereka (sandera Hamas).”
Mereka juga berulang kali meneriakkan nama-nama sandera yang tewas di Gaza. Kemarahan Israel meletus setelah itu. Pasukan Israel menemukan mayat enam sandera Hamas yang tewas di sebuah terowongan di Gaza.
Hal ini menyebabkan beberapa organisasi pekerja dan kampus merencanakan mogok nasional. Pemogokan nasional direncanakan akan dimulai hari ini.
Para pengunjuk rasa di seluruh Israel menyerukan pemogokan umum untuk memberikan tekanan pada pemerintah agar mencapai kesepakatan untuk membebaskan para sandera.
“Eden, Carmel, Hersh, Ori, Almog dan Alex seharusnya sudah ada di rumah sekarang. Dalam keadaan hidup,” kata Wali Kota Tel Aviv Ron Huldai dalam postingannya di X, Minggu (1/9), mengutip CNN.
(membaca)
