Berita 5 Poin Penting Kepala Desa Kohod soal Gaduh Pagar Laut Tangerang

by

Daftar Isi



Jakarta, Pahami.id

Kepala Desa (Kades) Kohod Arsip Arsin bin sebelumnya telah ‘hilang’ selama hampir sebulan setelah menjadi kontroversi terkait dengan pemalsuan sertifikat Seafound Sekarang muncul di depan umum.

Dia terakhir muncul di depan umum pada 24 Januari 2025 ketika menteri ATR/Nusron Wahid dari Nusron Wahid mengunjungi pagar laut di Tangang.

Arsin melalui konferensi pers yang direkam oleh video menyampaikan pernyataan terkait kasus ini.


Setelah Cnnindonesia.com Pernyataan penting Arsin telah diringkas:

Klaim sebagai korban

Arsin mengklaim bahwa dia adalah korban dalam kasus sertifikat penggunaan bangunan (SHGB) dan sertifikat pagar laut (SHM) di Tangang, Banten.

Dia mengakui bahwa dia tidak berhati -hati dan memiliki pengetahuan minim tentang produksi SHGB atau pagar laut, sehingga namanya diseret. Sertifikat kepemilikan tanah kemudian muncul.

“Saya ingin mengatakan bahwa saya juga korban dari tindakan pihak lain,” kata Arsin, dikutip dari antara Sabtu (2/15).

Minta maaf atas kebisingannya

Arsin juga meminta maaf kepada publik atas suara yang terjadi karena kasus ini.

Dia menyampaikan permintaan maaf, terutama untuk orang -orang Kampung Kohod dan Indonesia pada umumnya yang berpartisipasi dalam berita tersebut.

“Saya Arsin bin Asip secara langsung dan posisi saya sebagai kepala desa, untuk suara yang terjadi di Kampung Kohod, kami tidak mengharapkan situasinya.

Dua kali Laut diperiksa

Penasihat hukum Arsin, Yunihar, menjelaskan bahwa kliennya telah menjalani dua ujian di Polisi Investigasi Kriminal.

Yunihar mempresentasikan panggilan pertama yang dilakukan pada hari Kamis (6/2) dan panggilan kedua pada hari Kamis (13/2).

Ini disajikan dan dijawab pertanyaan publik tentang kehadiran Arsin selama polemik pagar laut.

“Pelanggan kami Arsin bin Aisip sebagai Kepala Desa Kohod, Distrik Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, telah memenuhi panggilan investigasi kriminal ganda untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan publikasi tujuh sertifikat kepemilikan (SHM) dan 263 sertifikat penggunaan bangunan,” kata Yunihar.

Membongkar 2 inisial pihak ketiga

Yunihar juga mengungkapkan bahwa ada pihak ketiga yang diduga memalsukan daerah pagar laut di perairan Tangerang. Dia menyangkal bahwa Arsin adalah seorang aktor dalam kegiatan pagar laut atau produksi SHM dan SHGB.

Yunihar menekankan bahwa Arsin sebagai kepala desa Kohod sebenarnya adalah korban kurangnya pengetahuan dalam birokrasi dan juga mempercayai pihak ketiga dengan inisial SP dan C di pertengahan -2022.

Dia mengatakan bahwa SP dan C datang ke kantor Kampung Kohod pada pertengahan -2022 untuk menawarkan bantuan untuk mempertahankan hak tanah dalam bentuk tanah yang dimiliki oleh tanah yang dimiliki oleh beberapa penduduk untuk menjadi sertifikat.

“Pelanggan kami curiga bahwa semuanya dilakukan dan dilindungi oleh pihak ketiga yang bersangkutan,” kata Yunihar.

Menyangkal berlari di luar negeri

Yunihar membantah bahwa Arsin telah melarikan diri ke luar negeri untuk menghindari kasus ini. Dia menyatakan bahwa Arsin tidak pernah meninggalkan desa Kohod.

“Jarang terlihat di rumah dan di kantor desa karena pelanggan kami ingin mempertahankan frekuensi komunitas di desa Kohod, yang sekarang memiliki dua faksi, pendukung dan mereka yang menolaknya,” katanya.

Yunihar menekankan bahwa Arsin bekerja sama untuk menangani masalah.

Dia menjelaskan bahwa Arsin telah memberikan informasi aktual terkait dengan publikasi Seven SHM dan 263 SHGB.

(MNF/DAL)