Berita 4 Polisi Dipatsus Imbas Ketua NasDem Sumut Jadi Korban Salah Tangkap

by
Berita 4 Polisi Dipatsus Imbas Ketua NasDem Sumut Jadi Korban Salah Tangkap


Medan, Pahami.id

Empat anggota staf Polsek Medan menjalani hukuman disiplin berupa penempatan khusus (Sempurna) Dampak peristiwa tersebut Penangkapan yang salah Ketua DPD Nasdem Sumut (Sumut) Iskandar st.

Kasubbag Penmas Polda Sumut, Kompol Siti Rohani membenarkan, ada empat anggota polisi yang ditahan khusus sejak Jumat malam (17/10).

Benar, empat anggota sudah diamankan sejak Jumat malam, kata Kompol Siti, Sabtu (18/10).


Ia mengatakan, personel yang ditangkap antara lain IPTU J, AIPTU JP, AIPTU AS, dan Brigadir Es. Menurut SITI, proses pemeriksaan terhadap empat anggota polisi tersebut masih berlangsung di Propam Polda Sumut.

“Masih diproses Propam Polda Sumut,” jelasnya.

Sebelumnya, Ketua DPD Partai NASDEM Iskandar St merasa terhina setelah menjadi korban salah tangkap petugas Polrestabes Medan, petugas AVSEC, dan awak pesawat Garuda Indonesia.

Peristiwa salah tangkap terjadi di pesawat Garuda Indonesia karena Iskandar dituduh sebagai tersangka kasus perjudian online.

Iskandar mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Rabu (15/10) sekitar pukul 19.25 WIB. Saat itu ia berada di pesawat GA 193 Bandara Kualanamu – Rute Soekarno Hatta. Dia didatangi petugas sebelum pesawat lepas landas.

“Saya sudah berada di dalam pesawat, saya duduk dan pesawat siap terbang, tiba-tiba masuk lima orang, Avsec, awak pesawat Garuda, dan polisi berpakaian preman,” jelasnya.

Petugas memaksa Iskandar turun dari pesawat dan menyebut ada surat perintah penangkapan atas nama Iskandar terkait dugaan perjudian online dan kasusnya. Surat perintah penangkapan itu ditandatangani Kanit Reskrim Polrestabes Medan AKBP Bayu Putro Wijayanto.

“Mereka paksa saya turun, saya tanya apa masalahnya, kenapa ada penangkapan, saya dibawa ke Galbarata, di sana ada polisi reguler dan mereka punya surat perintah penangkapan atas nama Iskandar, di surat itu saya membaca dia ditangkap karena judi online dan kasus yang saya tanyakan, yang saya tanyakan, saya tangkap.

Baru kemudian petugas menyadari bahwa mereka salah sasaran. Kemudian satu per satu petugas yang melakukan penangkapan meninggalkan Iskandar.

“Terus dari kejauhan ada yang teriak ‘salah salah’. Saya kira juga polisi, tapi setelah saya tanya, yang mendampingi Avsec tidak mengaku polisi, semuanya pakai baju biasa, silih berganti,” ujarnya.

Iskandar mengatakan, tindakan polisi, petugas AVSEC, dan awak pesawat telah mempermalukan dirinya di depan umum dan melanggar prosedur hukum. Ia menegaskan akan melaporkan kejadian tersebut ke Propam Polda Sumut, Komisi III DPR RI, Kapolri, dan Komnas HAM.

“Saya merasa terhina, saya merasa harga diri saya diinjak-injak. (FNR)

(FNR/PTA)