Sidoarjo, Pahami.id –
Sebanyak empat korban dari keruntuhan sekolah asli Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo telah ditransfer.
Berdasarkan pemantauan Cnnindonesia.com Setidaknya empat korban berhasil dipindahkan. Mereka dilarikan ke Rumah Sakit Regional Notopuro, Rumah Sakit Siti Hajar dan Rumah Sakit Delta Surya Sidoarjo.
Kepala kantor Surabaya SAR sebagai koordinator misi SAR (SMC) Nanang Sigit mengatakan, tetapi keempatnya belum dikonfirmasi.
“Sebelumnya di sekolah asrama Islam ini, ada sekitar 4 orang. Apa yang dibawa ke rumah sakit kami tidak pasti [kondisinya,” kata Nanang di lokasi, Senin (29/9).
Nanang mengatakan, evakuasi masih terus dilakukan. Namun hal itu terkendala kondisi reruntuhan bangunan yang miring.
“Tentunya berhati-hati karena kemiringan bangunan masih memungkinkan runtuh kembali. Kita menjaga itu, hanya peralatan tertentu yang digunakan,” ucapnya.
Apalagi, kata Nanang, sejumlah korban masih berada di dalam reruntuhan. Suara mereka masih terdengar minta tolong.
“Dari mesin dan alat yang menimbulkan getaran dihindari dulu karena masih terdengar yang menangis dan menjerit dari dalam,” ucapnya.
Namun, Nanang masih belum bisa memastika jumlah pasti santri yang terjebak reruntuhan. Diperkirakan ada puluhan hingga seratusan yang jadi korban.
“Kami tidak bisa meastikan jumlahnya, banya yang terjebak suara dari dalam,” pungkasnya.
Sementara itu, sekitar 30-an unit ambulans, masih disiagakan di halaman ponpes, ada pula dua unit alat berat.
(frd/ugo)