Berita 3 Tentaranya Mati, Biden Isyaratkan AS Tak Akan Perang di Timur Tengah

Jakarta, Pahami.id —

Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Bidenmenilai Iran bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan tiga tentara AS di pangkalan militer di Yordania, Minggu (28/1).

Menurut Biden, Iran bertanggung jawab menyuplai senjata kepada kelompok pelaku penyerangan, yakni The Islamic Resistance, koalisi milisi di Timur Tengah yang diduga kuat didukung Iran.

Biden pada Selasa (30/1) mengatakan dirinya tidak berusaha memperluas konflik di Timur Tengah, meski harus merespons serangan drone terhadap pangkalan militer di Yordania.

“Saya rasa kita tidak memerlukan perang yang lebih luas di Timur Tengah. Bukan itu yang saya cari,” kata Biden kepada wartawan di Gedung Putih saat ia bersiap berangkat untuk dua acara kampanye di negara bagian asalnya, Florida, sebagai dikutip AnatoliaSelasa (30/1).

Serangan drone bunuh diri pada Minggu (28/1) menewaskan tiga tentara AS dan melukai sedikitnya 34 lainnya di Tower 22, sebuah instalasi militer terpencil di Yordania dekat perbatasan Suriah dan Irak.

Kelompok milisi yang didukung Iran yang menamakan dirinya Perlawanan Islam di Irak telah mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Kelompok milisi tersebut telah melakukan serangan drone dan rudal terhadap pasukan AS di wilayah tersebut selama berbulan-bulan, di tengah perang yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza yang diblokade.

Kematian hari Minggu adalah yang pertama akibat serangan itu. Sebagian besar lainnya dicegat atau mengakibatkan cedera ringan pada tentara AS.

Biden telah berjanji untuk membalas dan sedang mempertimbangkan kemungkinan pembalasan. Tidak jelas bentuk pembalasan apa yang akan dilakukan AS, namun Gedung Putih menolak mengesampingkan serangan terhadap Iran.

(wiw/wiw)

[Gambas:Video CNN]