Jakarta, Pahami.id —
Pengadilan Kriminal InternasionalICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap beberapa orang yang dianggap melakukan ‘kejahatan perang’ di Jalur Gaza Palestina pada Kamis (21/11).
Oleh karena itu, orang-orang tersebut kini menjadi buronan ICC dan akan ditangkap jika kedapatan mengunjungi negara anggota mahkamah internasional. Sebab, negara anggota ICC berhak dan bisa menangkap mereka.
Berikut daftar pengungsi ICC terkait kasus kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Jalur Gaza berdasarkan keputusan pengadilan internasional:
1. Benyamin Netanyahu
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menjadi salah satu orang yang dicari ICC saat ini. Sebab, PM berusia 75 tahun itu diduga melakukan kejahatan perang terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza.
Sejak Hama diserang pada 7 Oktober 2023, Netanyahu semakin memerintahkan militer Israel (IDF) untuk melakukan serangan mematikan di Jalur Gaza.
Hingga saat ini, tercatat lebih dari 43 ribu kematian akibat serangan tersebut. Dari jumlah tersebut, sebagian korbannya adalah anak-anak.
Baru-baru ini, tentara Zionis juga melakukan serangan terhadap beberapa sasaran di Gaza. Pada tanggal 15 November, misalnya, Israel mengebom sebuah sekolah yang merupakan kamp pengungsi di Gaza, menewaskan sedikitnya 15 orang.
Lanjutkan ke halaman berikutnya >>>
2. Yoava Gagah
Selain PM Netanyahu, mantan Menteri Pertahanan Israel Yoava Gallant kini juga masuk dalam daftar buronan ICC. Sebab, sama seperti Netanyahu, ia juga diduga membantu Israel melakukan ‘kejahatan perang’ di Jalur Gaza.
Gallant juga menjadi salah satu orang di balik serangan brutal yang dilakukan Israel di Gaza. Menurut ICC, dia juga merupakan seseorang yang “dengan sengaja dan sadar merampas hak-hak penduduk sipil Gaza.”
Sebab, sejak 8 Oktober 2023, Gallant kerap memerintahkan tentara Israel untuk menyerang “objek yang mutlak diperlukan untuk kelangsungan hidup” masyarakat Gaza. Beberapa di antaranya, seperti makanan, air, dan obat-obatan serta perbekalan kesehatan, bahan bakar dan listrik.
3. Muhammad Deif
Komandan sayap militer Hamas, Mohammed Diab Ibrahim Al-Masri atau Mohammed Deif, juga masuk dalam daftar buronan ICC. Sebab, ia dianggap melakukan ‘kejahatan perang’ di Israel pada 7 Oktober 2023.
Saat itu, Deif diduga menjadi dalang penyerangan Hamas di Supernova Music Festival. Serangan inilah yang memicu eskalasi konflik antara Israel dan Palestina yang hingga saat ini belum mencapai tingkat perdamaian.
Selain Netanyahu, Gallant dan Deif, mantan pemimpin tertinggi Hamas, Ismail Haniyeh dan Yahya Sinwar juga masuk dalam daftar buronan ICC. Sebab, suatu saat ICC juga pernah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap dua orang tersebut.
Namun, surat perintah penangkapan kini telah dicabut oleh ICC karena Haniyeh dan Sinwar dipastikan tewas dalam serangan Israel.