Berita 3 Nelayan Selundupkan 30 Kg Sabu dan Narkotika Vape di Perairan Sumut

by


Medan, Pahami.id

Direktorat Detektif Narkotika Distrik Utara (Sumatra Utara) menggagalkan upaya penyelundupan obat bius Jenis metamfetamin dan vape cair dalam jumlah besar di perairan Labuhanbatu utara (labura) pada hari Sabtu (26/4) sekitar pukul 05.00 WIB.

Direktur Investigasi Narkotika Polisi Sumatra Utara Jean Calvijn Simanjuntak, mengatakan tiga tersangka yang ditangkap adalah (43), AM Alias ​​Udin (39), dan saya (40). Yang ketiga adalah penduduk Sei Brave, Distrik Hilir, Tanjung Balai.


“Tiga tiga dari mereka bekerja sebagai nelayan. Untuk bukti yang dijamin, antara lain, metamfetamin memiliki berat 30 pound dan 20 bungkus vape cair yang dicurigai narkotika,” kata Komisaris Pol Jean Calvijn pada Kamis (1/5).

Dia menyebutkan bahwa ketiga tersangka ditangkap di gawang saat melintasi perairan API Tanjung, Labuhanbatu Utara. Kapal itu dibawa oleh tiga tersangka berlayar dari Malaysia.

“Pengungkapan ini dimulai dengan informasi dari publik yang menyebutkan keberadaan kapal yang mencurigakan dari Malaysia ke perairan Indonesia,” katanya.

Informasi itu segera diikuti oleh Direktorat Unit 4 Subdit I dengan menyapu perairan Bagan Asahan ke Labuhanbatu Utara.

Setelah beberapa jam patroli laut, tim menemukan kapal dengan fitur yang sesuai dengan laporan dan segera mengejar.

“Ketika kapal itu dihentikan dan dicari, menemukan 30 bungkus metamfetamin dalam paket ungu dengan gambar A+ Gold Turtle dan 20 bungkus vape cair yang disimpan dalam viber biru dengan kuning,” kata Komisaris Pol Jean Calvijn

Dari hasil pemeriksaan pendahuluan, ia menambahkan, tersangka mengklaim telah menerima barang -barang ilegal ini dari dua pria tak dikenal di perairan Bagan Asahan, hanya di sekitar cahaya putih.

“Mereka diminta untuk menyerahkan narkotika kepada seseorang di Labuhan Utara, tetapi ditangkap,” katanya.

Dalam pemeriksaan, mereka bertiga mengklaim diperintah oleh seorang pria bernama Gompar dan menjanjikan hadiah jika dia berhasil mengirimkan barang kepada penerima. Sampai saat ini, angka Gompar masih diburu dan nomor telepon tidak aktif.

“Selain narkotika, satu unit Trawler juga dijamin, satu viber, unit ponsel, serta beberapa tas dan perban plastik,” katanya.

Petugas terus memperkuat pengawasan di perairan yang terpapar untuk menjadi silang -meramban narkotika silang. Perairan timur Sumatra Utara adalah titik strategis yang digunakan oleh jaringan internasional.

“Kami memastikan itu tidak akan memberikan kesempatan kepada penjahat narkoba. Saat ini, tiga tersangka dan bukti telah dijamin di markas polisi Sumatra Utara untuk penyelidikan lebih lanjut.

(fnr/end)