Jakarta, Pahami.id —
Pemerintah Kamboja menuduh tentara Thailand mengebom kota wisata perjudian Poipet Kamis (18/12).
Menurut militer Kamboja, militer Thailand “menjatuhkan dua bom di wilayah Kotamadya Poipet, Provinsi Banteay Meanchey” sekitar pukul 11.00 waktu setempat.
Kota Poipet menjadi salah satu tempat wisata favorit masyarakat Thailand dan juga menjadi salah satu persimpangan kedua negara.
Tak hanya itu, Poipet juga merupakan rumah judi khususnya judi online yang sebagian dijalankan oleh masyarakat Indonesia yang terjebak disana.
Selain Poipet, Kamboja juga memiliki dua kota perjudian lainnya yaitu Sihanoikville dan Bavet.
Daerah ini juga ditengarai menjadi sarang penipuan atau penipuan online dimana banyak masyarakat Indonesia yang terpaksa bekerja di sana karena terjebak.
Berikut tiga kota yang menjadi pusat perjudian di Kamboja:
1. Poipet
Perjudian di kota Poipet didominasi oleh kasino. Kota kumuh ini banyak dikunjungi warga Kamboja atau Thailand untuk menghabiskan uang di sana. Namun seiring dengan kemajuan pembangunan, kota ini juga menjadi tempat beroperasinya perjudian online yang beberapa di antaranya dijalankan oleh orang Indonesia.
Juli lalu, 271 warga negara Indonesia yang terdiri dari 127 laki-laki dan 45 perempuan ditangkap oleh pihak berwenang di Kamboja dalam operasi intensif untuk memerangi penipuan online yang meluas di negara tersebut. Mereka ditangkap di Poipet.
Bersambung di halaman berikutnya…
2. Sihanoukville
Di kota ini terdapat beberapa kampung judi online yang dijalankan oleh para pekerja Indonesia. Ibu kota provinsi Sihanoukville, Kompong Dewa (dieja “Kampong Dewa”) terdaftar sebagai badan usaha real estate.
Kompong Dewa juga merupakan bagian dari lini bisnis grup perusahaan Indonesia, sebagaimana tercantum dalam situs resmi perusahaan.
Sebelum menjadi markas Judol, kawasan Sihanoukville diresmikan pada tahun 1994 sebagai resor kasino terbesar di sana. Kawasan ini dibangun sebagai upaya pemulihan akibat terpuruknya perekonomian negara secara ekstrem akibat dampak perang saudara.
3.Bavet
Bavet adalah kota perjudian di perbatasan dengan Vietnam. Kota Bavet terletak lebih dari 3 jam perjalanan darat dari ibu kota Phnom Penh dan diperkirakan lebih dari 7 ribu WNI tinggal di kota ini, menurut data KBRI Phnom Penh.
Laman media Viet Bao menulis bahwa di kota tersebut terdapat banyak kasino di gedung pencakar langit yang terang seperti Le Macao, Kasino Mocbai, New World, dan King Crown.
Lebih dari 10 tahun yang lalu, kawasan ini memiliki hampir 20 kasino yang beroperasi, namun saat ini hanya nama-nama besar seperti King Crown, Le Macao, dan New World yang tersisa. Di sisi lain, perjudian online sedang marak di sana, termasuk yang melibatkan tenaga kerja Indonesia.
Saluran Berita Asia (CNA) pada Januari lalu mewawancarai WNI yang lolos dari jebakan pekerja judol di sana. Dengan menggunakan nama samaran Slamet, ia menceritakan kisah mengerikan kehidupan di kota.
“Saya takut karena (bos di Kamboja) masih mencari saya,” kata pria berusia 27 tahun itu kepada CNA, seperti dilansir Senin (13/1/2025). Slamet mengatakan, dirinya hanya membawa dompet, ponsel, dan charger.
“Saya harus mencuri dari perusahaan untuk membiayai perjalanan pulang,” kata Slamet, warga Jawa Timur.
Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar menyatakan, ada sekitar 100 ribu warga Indonesia yang bekerja di Kamboja. Namun, ia mengingatkan Kamboja bukanlah tempat yang aman bagi masyarakat Indonesia untuk mencari nafkah.
“Kami terus mengkampanyekan dan mempublikasikan bahwa Kamboja bukanlah tempat yang aman bagi TKA kami,” kata Cak Imin, sapaan akrabnya, pada Oktober lalu.