Jakarta, Pahami.id —
Detasemen Khusus (Densus) 88 Polisi Anti Terorisme menetapkan dua tersangka sebagai teroris jaringan ISIS di Jakarta Barat ingin melakukan tindakan kekerasan.
Juru Bicara Densus 88 Kompol Aswin Siregar mengatakan, hal itu diketahui penyidik usai menemukan bahan peledak rakitan saat menangkap kedua tersangka, Selasa (6/8).
Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan, diketahui kedua orang ini mengumpulkan bahan peledak yang disita penyidik Densus 88, ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (7/8).
Aswin mengatakan, kedua tersangka berinisial RJ dan AM terkena propaganda jaringan ISIS yang tersebar di platform media sosial.
Setelah itu, kata dia, para pelaku berniat melakukan penyerangan bahkan menyiapkan bahan peledak untuk melancarkan aksinya.
“Mereka terpapar radikalisasi kemudian ada niat melakukan penyerangan, dilatarbelakangi aktivitas di media sosial,” ujarnya.
Saat ini polisi masih mendalami keterangan kedua tersangka terkait lokasi dan rencana aksi kekerasan.
Benar dipasang untuk dijadikan bahan peledak, tapi kami belum menyimpulkan akan digunakan sendiri atau untuk mencari pengantin orang lain, jelasnya.
Aswin menambahkan, kedua pelaku juga terbukti melakukan propaganda atau ajakan melakukan aksi kekerasan melalui akun media sosial pribadi.
Selain itu, keduanya juga disebut terlibat aktif dalam mengajak masyarakat untuk mendukung dan bergabung dengan kelompok Daulah Islamiyah.
“Orang-orang yang terlibat mengibarkan bendera ISIS sambil memegang senjata disertai pernyataan atau ajakan yang mendukung keberadaan Negara Islam atau ISIS,” jelasnya.
(tfq/tidak)
