Jakarta, Pahami.id —
Sekitar 51 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka dalam serangan rudal tersebut Rusia di Kota Poltava, UkrainaSelasa (3/9).
Pemerintah Kyiv mengatakan dua rudal balistik Rusia menghantam fasilitas pendidikan militer dan rumah sakit. Serangan tersebut merupakan yang paling mematikan dalam dua setengah tahun perang.
“Hingga pukul 18.00 (15.00 GMT), 51 orang tewas dan lebih dari 200 orang terluka dalam serangan itu,” kata Kantor Kejaksaan Ukraina.
Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan waktu antara alarm dan serangan rudal sangat singkat sehingga orang-orang terjebak di tengah-tengah evakuasi menuju tempat perlindungan bom.
“Salah satu bangunan institut tersebut hancur sebagian, dan banyak orang terjebak di bawah reruntuhan,” kata Kementerian Pertahanan.
Pemantauan AFPbeberapa ambulans menuju ke daerah yang terkena dampak, tak lama setelah serangan terhadap lembaga militer.
Namun, pihak berwenang belum bisa memastikan jumlah korban jiwa militer dan sipil. Tim penyelamat masih berusaha mengeluarkan korban dari reruntuhan.
Serangan itu memicu kemarahan di media sosial Ukraina. Laporan mengatakan serangan itu menargetkan upacara militer di luar ruangan. Beberapa netizen menyalahkan keputusan sembrono para pejabat yang membiarkan acara tersebut tetap berlangsung meski ada ancaman serangan Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berjanji akan merespons serangan Rusia tersebut.
(tim/bukan)
