Berita 17.487 Orang Tewas Akibat Agresi Israel ke Palestina

by


Jakarta, Pahami.id

Jumlah kematian akibat invasi militer Israel di dalam Gaza sudah lebih dari 17.400 ribu. Kementerian Kesehatan Gaza pada Jumat (8/12) mengungkap jumlah kematian warganya Palestina mencapai 17.487 sejak serangan dimulai pada 7 Oktober.

Dalam kesempatan itu, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf al-Qudra, mengungkapkan kesedihannya atas jumlah kematian yang terus meningkat setiap harinya.


“Setiap hari kami kehilangan puluhan orang yang terluka karena kurangnya perhatian dan keterlambatan dalam mengeluarkan mereka dari Gaza,” kata Ashraf al-Qudra seperti dilansir AFP, Jumat (12/8).

Sebelumnya, otoritas di Gaza juga melaporkan agresi Zionis terhadap Palestina telah melumpuhkan total 21 rumah sakit dan 110 fasilitas kesehatan lainnya di Jalur Gaza. Sebanyak 287 tenaga medis juga tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza hingga 8 Desember.

Selain pemukiman sipil, sekolah dan kamp pengungsi, rumah sakit juga menjadi sasaran Israel selama invasi ke Jalur Gaza. RS Indonesia juga menjadi sasaran Israel hingga sebagian besar bangunannya rusak.

[Gambas:Video CNN]

Sementara itu, dikutip Al Jazeera, 266 orang tewas dan 3.365 lainnya luka-luka akibat serangan Israel di Tepi Barat pada periode yang sama.

Sebanyak 70 persen korban meninggal di Gaza dan Tepi Barat adalah anak-anak dan perempuan.

Jumlah korban tewas kembali meningkat di Gaza dan Tepi Barat ketika Israel kembali menyerang warga Palestina setelah gencatan senjata berakhir.

Sejak itu, Israel melancarkan “fase perang baru” dan kini tampaknya fokus menyerang Jalur Gaza bagian selatan.

Dikutip Reuters, ratusan warga sipil tewas akibat serangan Israel di kota Khan Younis, Gaza Selatan, pada Kamis (12/7).

Faktanya, wilayah Gaza selatan menjadi tempat perlindungan jutaan warga Palestina di Gaza utara dan tengah yang mengungsi akibat serangan Israel pada awal invasi Oktober lalu.

Saat ini, organisasi kemanusiaan di Gaza memperingatkan bahwa hampir setiap warga Gaza menderita kelaparan karena pasokan makanan dan kebutuhan dasar lainnya semakin berkurang setelah gencatan senjata berakhir.

(AFP/Kris)


!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);