Bandung, Pahami.id –
Sekretaris Regional Jawa Barat Herman Suryatman mengatakan jumlah korban dimakamkan Tanah longsor penambangan batu Alam di Gunung Kuda, Desa Cipanas, Distrik Dukupuntang, Distrik Cirebon, Jumat (5/30) berjumlah 14 orang.
“Meninggal 14 dan empat orang yang menjalani perawatan rawat jalan,” kata Herman.
Selain itu, delapan dilaporkan belum ditemukan. Herman mengatakan pejabat bersama dari beberapa agensi akan kembali untuk menemukan korban lain yang masih dimakamkan besok.
“Ada sekitar 8 (orang) yang masih melihat,” katanya.
Herman mengatakan 14 mayat yang sukses segera diserahkan ke Rumah Sakit Arjawinangun.
Menurutnya, pemerintah menerapkan status tanggap darurat dan semua kegiatan di tambang dihentikan.
“Status responsif diimplementasikan untuk tujuh hari ke depan. Pengakhiran tiga dasar yang mengelola tambang dan satu dasar juga dihentikan sementara,” katanya.
Herman mengatakan bahwa penghentian itu bersifat sementara. Kemudian, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dirancang untuk tetap menjadi penambangan permanen di Gunung Horse.
“Karena gubernur memberikan arahan bahwa keselamatan masyarakat ada di atas segalanya. Suprema Lex Esto Populse Sales. Keamanan orang -orang di atas segalanya. Dan tentu saja gubernur akan mengeluarkan perintah gubernur yang terkait dengan penghentian, semata -mata untuk keselamatan masyarakat. Tidak perlu acara karena kita khawatir tentang ini, “katanya.
Menyentuh penyebab tanah longsor karena kesalahan manusia atau bencana alam, Herman mengatakan itu harus dieksplorasi.
“Untuk kesimpulan selanjutnya, polisi juga akan memperdalam dan tentu saja pihak -pihak yang terkait dengan yang kompeten. Itu harus dicurigai (Kesalahan manusia), “katanya.
(CSR/SUR)