Berita 1,2 Juta Warga di Jepang Dilarang Mandi-Mencuci Imbas Lubang Sinkhole

by


Jakarta, Pahami.id

Warga di Kota Yashio, Prefektur Saitama, JepangDianjurkan untuk tidak menggunakan air untuk mencuci dan mandi, efek lubang pembuangan atau lubang keras di jalan raya sejak Rabu (1/29).

Jalan di persimpangan Yashio runtuh dan menciptakan lubang besar, diperkirakan memiliki diameter lebih dari 20 meter. Kejadian ini terjadi sekitar pukul 02.30 waktu setempat.


Dilaporkan dari Selat waktuMunculnya lubang lubang pembuangan dikatakan terkait dengan pipa bawah tanah yang rusak.

Pipa pembuangan yang rusak berdiameter 4,75 meter dan terbuat dari beton. Pipa telah digunakan sejak 1983.

Akibatnya, pemerintah setempat mendesak penduduk dari 12 wilayah regional, termasuk beberapa kota Saitama, bukan untuk mencuci dan mandi yang menghasilkan limbah rumah tangga. Sekitar 1,2 juta orang diperkirakan dipengaruhi oleh banding.

Sejauh ini pemerintah daerah telah mengisap limbah dan membuangnya ke pembuangan lain. Untuk mencegah limbah meluap, pemerintah daerah juga mengeluarkan limbah darurat dari stasiun pompa di Kasukabe ke Sungai Niigata, yang terhubung ke Sungai Naka setelah menambahkan klorin.

Limbah yang mengalir melalui pipa pembuangan berisi bahan organik, seperti kotoran dan limbah dapur.

Pengurangan permukaan jalan sering terjadi di Jepang, menurut Biro Jalan Kementerian Tanah dan Infrastruktur, sekitar 10 ribu kasus permukaan jalan yang menurun karena adanya rongga bawah tanah, yang terjadi di jalan dan kota -kota negara itu setiap tahun.

Sekitar 40 persen dari mereka adalah karena masalah selokan dan air hujan yang rusak.

Pada hari Jumat (1/31) waktu setempat, seorang sopir truk yang jatuh ke lubang pembuangan belum ditransfer.

Transfer sulit dilakukan karena para korban dicurigai ditabrak tanah dan fragmen jalan.

(DNA/DNA)