Google Akhiri Dukungan Fitur Android untuk 27 HP Xiaomi – Tekno

by
Google Akhiri Dukungan Fitur Android untuk 27 HP Xiaomi – Tekno

Pahami.id – Google baru-baru ini mengumumkan langkah penting dalam kebijakan dukungan sistem otomatis Android. Mulai 5 Agustus 2025, Perusahaan Teknologi Raksasa secara resmi akan berhenti mendukung fitur Android Auto untuk perangkat yang masih menjalankan Android 8.0 dan Android 8.1 (Oreo). Keputusan ini berdampak langsung pada setidaknya 27 model ponsel Xiaomi termasuk sub-merek Redmi yang tidak lagi mendapat pembaruan atau dukungan fitur dari versi terbaru Android Auto 15.5.


Langkah ini merupakan bagian dari strategi Google untuk mengadaptasi standar sistem operasi minimum untuk perangkat yang menggunakan Android Auto. Kini, hanya perangkat dengan Android 9 (PIE) atau yang memenuhi syarat untuk menjalankan layanan versi terbaru. Perubahan ini menyebabkan beberapa ponsel lama dari seri MI dan Redmi tidak lagi kompatibel dengan teknologi perangkat lunak pintar dan teknologi yang sedang dikembangkan oleh Google.


Daftar Hp Xiaomi Yang Hilang Support Android Auto




Dilansir dari Times of Xiaomi pada Kamis (23/10/2025), berikut daftar lengkap perangkat yang terdampak dan tidak lagi menerima update Android Auto setelah tanggal berlakunya kebijakan baru:


seri MI


  • MI 5
  • MI 5S
  • MI 5S PLUS
  • Mi 6
  • Mie 6x
  • MI 5X
  • Mi a1
  • Mi Campur 2
  • Mi Campur 3 5g
  • Saya maks
  • Mi Maks 2
  • MI Catatan 3

Seri Redmi


  • Redmi 4
  • Redmi 4x
  • Redmi 4 Perdana
  • Redmi 5
  • Redmi 5a
  • Redmi 5 Ditambah
  • Redmi Catatan 4
  • Redmi Catatan 4x
  • Redmi Catatan 5
  • Redmi Catatan 5 Pro
  • Redmi Catatan 5A
  • Redmi Catatan 5A Perdana
  • Redmi Catatan 6 Pro
  • Redmi 6
  • Redmi 6a
Redmi 6a. (Mie)

Perangkat ini biasanya dirilis pada periode 2016 hingga 2018 dan menggunakan Android 7 atau Android 8 sebagai sistem operasi utamanya. Karena keterbatasan arsitektur perangkat keras dan perangkat lunaknya, ponsel ini tidak dapat mendukung fitur baru seperti kecerdasan buatan (AI) dan integrasi mobil pintar yang semakin kompleks di versi terbaru Android Auto.


Android 8 (Oreo) diperkenalkan pada tahun 2017 dengan banyak peningkatan signifikan di bidang kinerja dan keamanan. Namun, setelah hampir delapan tahun, platform tersebut mulai tertinggal jauh dari kebutuhan teknologi modern, khususnya di sektor otomotif dan AI.


Salah satu alasan utama dukungan terakhir adalah hadirnya Gemini, asisten AI terbaru Google yang dirancang untuk memberikan pengalaman berkendara yang lebih cerdas dan intuitif. Gemini membutuhkan chipset generasi baru serta lapisan keamanan tingkat sistem yang lebih tinggi, sesuatu yang tidak dimiliki oleh ponsel Xiaomi generasi lama. Akibatnya, perangkat dengan Android 8 tidak lagi dapat memenuhi standar kompatibilitas minimum untuk mendukung pembaruan.


Dengan kebijakan ini, Google ingin memastikan Android Auto tetap stabil, aman, dan siap menghadapi evolusi fitur masa depan, seperti navigasi berbasis suara dengan AI, penelusuran kontekstual, dan asisten cerdas yang terintegrasi langsung dengan sistem kendaraan.


Meski terdengar membuat frustrasi, pengguna ponsel Xiaomi yang terkena dampak masih memiliki beberapa pilihan agar mereka tetap dapat menikmati koneksi antara ponsel cerdas dan kendaraannya:


  1. Tingkatkan ke Ponsel Xiaomi Generasi Baru: Model seperti Xiaomi 17 atau Poco F8 dilengkapi dengan Hyperos 3 berbasis Android 16, yang menjamin kompatibilitas penuh dan dukungan jangka panjang untuk versi terbaru Android Auto.
  2. Tetap menggunakan Android Auto 15.5 Untuk saat ini: Pengguna masih dapat menjalankan versi ini, namun perlu diingat bahwa tidak akan ada pembaruan keamanan atau perbaikan bug lagi di masa mendatang.
  3. Menggunakan koneksi Bluetooth: Alternatifnya, ponsel dapat dihubungkan ke sistem audio mobil melalui Bluetooth untuk menjalankan fungsi dasar seperti pemutaran musik, navigasi GPS, atau panggilan telepon tanpa Android Auto.

Kebijakan yang mengakhiri dukungan untuk Android 8 ini menandai langkah strategis Google menuju era mobilitas berbasis kecerdasan buatan. Dengan berfokus pada sistem yang lebih modern dan efisien, perusahaan berupaya memberikan pengalaman berkendara yang lebih cerdas, aman, dan terintegrasi.


Di sisi lain, Xiaomi juga tidak tinggal diam. Melalui pembaruan pada sistem operasi Hyperos 2 dan Hyperos 3, perusahaan asal Tiongkok tersebut berusaha menyelaraskan ekosistemnya dengan standar baru yang diterapkan Google. Pembaruan ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja perangkat, memperpanjang periode dukungan perangkat lunak, dan memperkuat integrasi dengan teknologi kendaraan masa depan.


Bagi konsumen, perubahan ini bisa menjadi momentum untuk mempertimbangkan peningkatan perangkat mereka guna memanfaatkan sepenuhnya teknologi AI dan sistem mobil pintar yang akan mendominasi beberapa tahun ke depan.