Pahami.id – Performa spektakuler Mobile Legends World Championship keenam alias M6 kini menjadi pusat perhatian komunitas esports. Bertempat di IOI Mall, Malaysia, turnamen ini diikuti oleh peserta dari berbagai negara mulai dari Indonesia, Malaysia, Filipina hingga Rusia dan Timur Tengah. Malaysia beberapa kali menjadi tuan rumah event besar Mobile Legends.
Selain M6 Mobile Legends, mereka juga menjadi tuan rumah pertama M1 di tahun 2019. Namun kali ini, kebangkitan esports Mobile Legends Malaysia menjadi faktor utama mengapa negara tersebut kembali dipilih menjadi tuan rumah.
Tak hanya ekosistem esports yang memadai, Malaysia juga memiliki faktor pendukung yang baik seperti infrastruktur, dukungan pemerintah, dan peningkatan kualitas MPL. Karena peningkatan tersebut, banyak pemain Indonesia yang tidak segan-segan lagi untuk pindah server dan berkarir di Malaysia.
Seperti Arsss mantan pelatih Alter Ego dan Kidzzzz yang kini memilih nama Lazir. Keduanya bergabung dengan tim baru Malaysia, Team Rey. Meski musim pertamanya gagal lolos ke babak playoff MPL Malaysia, Arsss dan Kidzzz optimistis menjalani musim keduanya. Selain itu, dengan roster baru dan kondisi yang lebih baik, mereka yakin bisa menjadi penantang kuat SRG, raja MPL Malaysia.
Arsss memulai pembicaraan dengan mengungkapkan alasan pemindahan server. Menurutnya MPL Malaysia sudah banyak berkembang dari tahun sebelumnya. Ia pun sedikit merugi jika mendapat gaji besar dengan menjadi pelatih tim Malaysia.
“Kalau saya pindah ke Malaysia karena pemandangannya menarik. Karena kemarin SRG juara (MPL Malaysia & MSC 2024) yang membuat saya ingin menang karena Indonesia tidak menang karena Indonesia agak sulit haha. 5 tahun di Indonesia, pemenang terakhir bukan yang terbaik, yang terbaik adalah juara ketiga. Yang jelas saya masih berkiprah di bidang esports karena saya belum menjuarai MPL dan yang jelas gajinya lebih besar hehe.“ucapnya di belakang panggung.
Sementara itu, Kidzzz yang diproyeksi menjadi calon Jungler Alter Ego mengatakan, dirinya pindah karena ingin bermain dan menjadi pilihan utama. Di tim sebelumnya, Kidzzz harus bersaing dengan lebih banyak lagi calon Pro Player hingga akhirnya terpinggirkan.
“Kalau mau main konsisten di MPL dan kebetulan tim Malaysia cuma mau gas saja,” kata kidzzz.
Selain kedua pemain tersebut, masih ada Pro Player Indonesia lainnya yang juga ikut membela tim Malaysia. Warlord yang sebelumnya berada di Bigetron Alpha kini bermain di tim Vamos bersama legenda Malaysia seperti Xorn dan Chibi. Ia pun menjelaskan apa yang membuatnya betah bekerja dan tinggal di Malaysia.
“Bagi saya, bermain game dengan pemain Vamos lainnya adalah hal yang menyenangkan dan orang-orang di Malaysia adalah teman baik. Alasan para pemain Indonesia ingin bermain di MPL Malaysia karena ingin mencoba hal baru bersama para pemain MPL Malaysia yang berbakat sekarang. Kalau ada gaji cukup untuk makan hehe“jawabnya sambil tertawa kecil.
Ketiga Pro Player diatas mengikuti migrasi beberapa pemain Indonesia ke Malaysia. Udil yang dulu membela tim Homebois sepertinya sudah menemukan rumah baru untuk menikmati hobi “pedas” nya, Raizel eks Alter Ego MDL juga merupakan juara MPL Malaysia bersama tim Homebois.
MPL Malaysia nampaknya terus menarik talenta-talenta Indonesia yang kesulitan mendapat tempat di panggung utama MPL ID. Lanskap persaingan yang lebih terbuka, persaingan yang semakin ketat, dan tawaran gaji yang menarik menjadi alasan yang cukup untuk berpindah server.